Atlet PB Mutiara Tangkas Dominasi Kejurda Probolinggo

Para atlet PB Mutiara Tangkas Situbondo saat meraih piala Kejurda PBSI di Probolinggo baru baru ini. [sawawi]

Situbondo, Bhirawa
Ini kabar membanggakan bagi capaian prestasi cabang olahraga (cabor) bulu tangkis Situbondo. Ini setelah sejumlah atlet Persatuan Bulu Tangkis Mutiara Tangkas Kabupaten Situbondo berhasil memborong piala kejuaraan bulu tangkis yang digelar PBSI Kabupaten Probolinggo di Gedung Olahraga Wijaya Maron, baru baru ini. Sedikitnya atlet Situbondo berhasil membawa pulang 8 piala pada kejuaraan regional tersebut.
Ketua tim PB Mutiara Tangkas Situbondo, Hadi Ongko Wijoyo mengatakan, event kejuaraan bulu tangkis ini terdiri dari lomba tingkat anak-anak, usia pra dini dan taruna. Event yang digelar PBSI Kabupaten Probolinggo, membawa berkah tersendiri karena atlet bulu tangkis asal Kabupaten Situbondo berhasil menyabet 8 piala. Prestasi tersebut diukir oleh Edward Jusly Senjaya juara 2 usia pradini putra. Selain itu, kata Ongko, ada Nathan Maulana Sungkono berhasil meraih juara 3 usia pradini putra dan Beryl Auliya Sungkono meraih juara 2 usia dini putri.
“Terakhir Silvia Janestiar Efendi juara 2 pemula puteri, Dicky Maulana juara 2 pemula putera, Ayu Linurti juara 3 anak-anak puteri, Noerhafizh juara 1 anak-anak putera dan Abdul Basit juara 3 taruna putera,” beber Ongko.
Masih kata Ongko, pihaknya sangat bersyukur karena kerja keras dalam berlatih mampu memborong piala kejuaran bulutangis yang dilaksanakan PBSI Kabupaten Probolinggo. Ini membuktikan, urai Ongko, atlet bulu tangkis Situbondo mampu bersaing dan bisa mengalahkan lawan dari atlet Kab/Kota lain di Jatim. Ongko menambahkan, dengan keberhasilan tersebut pihaknya akan terus membina kepada para atlet agar terus giat berlatih.
“Kami mengikuti event ini dalam rangka untuk menghadapi kejuraan bulu tangkis ketingkat yang lebih tinggi,” tutur Ongko.
Ongko kembali menegaskan ada sejumlah kendala nonteknis yang kini menjadi perhatian dirinya saat menghadapi kejuaraan. Misalnya saja, sebut Ongko, faktor lapangan yang kurang mendukung para atlet.
“Anak-anak (atlet bulu tangkis, red) sangat membutuhkan adaptasi kondisi lapangan. Ini karena lapangan juga menjadi faktor penentu dalam setiap pertandingan,” pungkas Ongko. [awi]

Tags: