Audisi Bulutangkis Djarum 2018, Kasih Ibu Sepanjang Pertandingan

Arlifa saat menyuapi putrinya Reza Juliane Wardani usai berlaga di Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 yang digelar di GOR Sudirman Surabaya. [Wawan triyanto]

Surabaya, Bhirawa
Perjuangan untuk lolos dari Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 tidak hanya dilakukan oleh para atlet, namun orang tua juga harus rela berkorban sang buah hati bisa terpilih dan berlatih PB Djarum. Jika para atlet harus menguras tenaga dan mandi keringat untuk bisa lolos, orang tua berperan sebagai motivator dan menyiapkan logistik untuk kebutuhan anaknya.
Arlifa tampak begitu sabar menyuapi putrinya Reza Juliane Wardani, beberapa kali nasi dan lauk yang ada di jarinya masuk ke mulut atlet putri dengan nomor audisi 0550 itu. Selain nasi bungkus, ada juga krupuk dan air mineral yang tertata rapi diatas tikar tempat mereka istirahat di sekitar GOR Sudirman Surabaya.
Walau putrinya gagal menembus audisi tahun ini, namun Arlifa tidak kecewa, bahkan ia merasa bangga karena anaknya sudah berjuang semaksimal mungkin. “Tidak apa-apa gagal di audisi ini, yang penting bisa terus berprestasi di turnamen lainnya,” katanya sambil mengelap jarinya yang berlepotan sisa-sisa makanan.
Prestasi Reza Juliane Wardani di tingkat regional sebenarnya cukup moncer, siswa kelas 8 SMPN 1 Kota Batu itu cukup moncer, seperti meraih medali emas O2SN dan POR SD se Kota Batu dan beberapa turnamen di tingkat Jatim.
Namun untuk audisi ini Reza tidak lolos di tahap awal. “Anak saya berharap bisa berlatih di PB Djarum agar ia bisa mengembangkan bakatnya, sayang keinginannya tidak tercapai. Tapi tidak masalah sebab ia akan terus berlatih di PB Angkasa Batu agar bisa meraih prestasi lainnya,” kata perempuan asli Batu sambil memberikan semangat kepada putrinya.
Sedangkan Reza Juliane Wardani mengaku sangat kecewa karena tidak lolos, sebab ia sudah mempersiapkan diri sebelum audisi. “Kecewa tapi kalau ada kesempatan saya akan ikut audisi Djarum lagi,” kata ABG kelahiran 30 juli 2005 itu.
Tidak hanya Arlifah yang mendampingi putrinya, namun ratusa orang tua juga rela menggelar tikar di komplesk GOR Sudirman Surabaya, bahkan ada yang membuka tenda disamping GOR hanya untuk istirahat. Kemudian ada juga yang memilih tempat di teras mess atlet yang berada di dekat masjid.
Demikian juga dengan Agus ayah dari Dimas prayoga yang memilih menggelar tikar di area parkir motor, ia membawa tujuh atlet dari Nganjuk untuk mengikuti audisi yang diikuti 862 atlet dari Jatim dan beberapa provinsi lainnya. Modal Dimas untuk mengikuti audisi ini adalah berhasil meraih juara di Kejurkab Nganjuk, semi finalis Piala Ketua PBSI Jatim dan beberapa prestasi lainnya.
“Anak saya sudah mengikuti beberapa turnamen dan berhasil meraih juara dan itu modal ia mengikuti audisi ini. Saya sebagai orangtua mendukung penuh demi keinginan anak,” katanya. [wwn]

Tags: