Foto: ilustrasi
Kediri, Bhirawa
Awal april 201, Bulog Sub Divre Kediri masih menyerap padi 700 Ton, namun pihak Bulog optimistis akan mampu merealisasikan target menyerap 52 ton beras di akhir 2015.
Kepala Sub Bulog Divre Kediri Wahyu Sutanto mengatakan strategi yang diterapkan dalam pencapaian target ini adalah, selain memaksimalkan hubungan dengan mitra kerja pihaknya membentuk tim dan Satgas yang nantinya bergerak di wilayah Nganjuk dan Kediri. “Tak hanya itu, kami juga menjalin komunikasi dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) diwilayah Nganjuk dan Kediri” kata Wahyu, Selasa (7/4).
Keoptimisan Bulog Sub Divre Kediri ini juga dipicu dengan adanya Instruksi Presiden (Inpres) nomor 5 tahun 2015 tentang kenaikan harga beras, sehingga dengan harga baru itu petani akan lebih tertarik menjual gabahnya. “Untuk harga baru, Gabah Kering Panen Rp 3700, harga sebelumnya Rp 3300, untuk ditingkat penggilingan sekarang harganya Rp 460 ribu, semnetara di tingkat bulog Rp 4650 “ terangnya.
Sementara terkait stok beras di Gudang Bulog hingga saat ini masih dalam kondisi aman, menurut wahyu untuk stok sendiri masih mampu mencukupi raskin untuk wilayah Kediri Kota Kabupaten dan Kabupaten Nganjuk hingga lima bulan kedepan. “Stok dalam gudang kami kurang lebih 15 ribu ton, itu masih bisa mencukupi alokasi Raskin di tiga wilayah hingga lima bulan kedepan” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, dengan turunnya Inpres nomor 5 tahun 2015 tentang kenaikan harga beras, Bulog Sub Divre Kediri mentargetkan peyerapan pada musim panen hingga 52 ribu ton. penyerapan padi dari petani tahun 2015 ini meningkat dari tahun sebelumnyanya yang hanya 40 ribu ton. [van]
