Awal Berdiri Tekor, Kini Empat Tahun Mampu Bertahan karena Disiplin dan Kejujuran Siswa

14-kantin-kejujuranKantin Kejujuran SMAN II Situbondo
Kabupaten Situbondo, Bhirawa
Masih ingat kantin kejujuran? kantin ini berada di sekolah dengan misi membentuk generasi berkarakter.  Kantin kejujuran dibuat untuk menanamkan kejujuran kepada siswa dan pembelajaran anti korupsi.  Lantas bagaimana sekarang nasib kantin kejujuran ini. Bertahan? atau malah bangkrut karena lebih banyak nombok daripada memperoleh keuntungan dari kantin yang sepenuhnya mengandalkan kesadaran dan kejujuran pembelinya. Kabar baiknya, di SMAN II Situbondo sejak dibuka hingga kini kantin kejujuran di sekolah itu masih berjalan.
Orang tidak mau korupsi kalau dia jujur. Harapannya, kantin kejujuran akan memberi pembelajaran kepada siswa untuk bersikap jujur sejak dini. Dengan menabur benih budaya jujur tersebut pada pelajar sebagai penerus bangsa, di masa depan tak ada lagi korupsi.  Itulah yang diharapkan dalam pendirian kantin kejujuran di SMAN II Situbondo.
Dan hebatnya kantin kejujuran di sekolah ini mampu berjalan empat tahun sejak diuji coba pertama kali pada 2010 lalu. Yang membanggakan, dari sekian lama berjalannya waktu, pihak Kejari Situbondo memberikan hasil evaluasi yang memuaskan bagi kinerja kantin kejujuran di sekolah ini.
Kejari Kabupaten Situbondo memang yang memiliki program dan gagasan untuk mengembangkan kantin kejujuran di sekolah dan  SMAN II Situbondo ditunjuk sebagai pilot project-nya. Tujuannya  membentuk karakter dan jiwa kedisplinan hukum yang tinggi di kalangan pelajar.
Sejak awal didirikan pada 2010 lalu, Kejari Situbondo sudah yakin dan optimis, jika program kantin kejujuran bakal ikut membantu program kedisplinan hukum di kalangan pemuda dan pelajar yang tersebar di Kota Santri itu. Kepala Kejari Situbondo kala itu, Susanto SH, MHum  punya keyakinan tinggi SMAN II Situbondo mampu sebagai lembaga pendidikan percontohan dalam pembinaan mental dan moral di kalangan siswa dan pelajar.
Dan waktu membuktikan, keyakinan itu terbukti.   Saat Bhirawa berkunjung ke kantin kejujuran SMAN II Situbondo, Kamis (13/3) kemarin, terlihat ramai antrian para siswa saat membeli sejumlah aneka makanan dan minuman. Mereka tampak disiplin memilih makanan dan minuman yang disukai dengan memasukkan uang, sesuai dengan label tarif harga makanan yang dicantumkan pihak kantin. “Setiap beli, saya langsung menaruh uang di tempatnya. Tentunya sesuai dengan harga kue tersebut,” ujar salah satu siswa kemarin.
Sementara itu Kepala Sekolah SMAN II Situbondo Dra Endang Wiji Lestari MM, melalui Bagian Humas Arie Nurhayati menandaskan, sejak awal kantin kejujuran diresmikan Kejari Situbondo, ada sedikit temuan barang jualan yang hilang. Misalnya saja, minuman mineral dan beberapa kue yang tidak bisa didata dengan baik. “Tapi itu kita maklumi karena di samping masih baru, keberadaan kantin kejujuran memang memerlukan proses agar berjalan dengan baik,” tegas Arie Nurhayati.
Seiring waktu berjalan, kata Arie, kondisi kantin kejujuran SMAN II Situbondo sekarang  sudah jauh lebih baik jika dibandingkan pada beberapa tahun sebelumnya. Kalau dahulu, masih ada siswa yang ambil kue tanpa membayar, sekarang semua disiplin membayar.  “Kalau dahulu memang ada siswa yang nakal. Kalau saat ini sudah tidak ada laporan kehilangan kue dan makanan, karena siswa sudah punya jiwa kedisplinan yang bagus semua,” urai Arie lagi.
Dampak positif dari adanya kantin kejujuran di SMAN II Situbondo selain mendidik siswa untuk bersikap jujur,  juga berdampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat setempat. Betapa tidak, kata Arie lagi, dari adanya kantin kejujuran ini banyak warga sekitar sekolah yang punya keahlian membuat kue ikut menjajakan hasil usahanya di SMAN II Situbondo. [awi]

Tags: