Awal Puasa Diprediksi Jatuh pada 27 Mei

karikatur ilustrasi

Bojonegoro, Bhirawa
Prediksi penetapan awal Bulan Ramadan 1438 Hijriyah besar kemungkinan jatuh pada 27 Mei. Hal ini sesuai perhitungan awal berupa hisab oleh Lembaga Falakiyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro. Namun, penetapan awal puasa tetap menunggu hasil sidang isbat dari Kemenag Pusat.
”Ini baru prediksi berdasarkan perhitungan. Untuk keputusan mutlaknya ada setelah sidang isbat pemerintah,” jelas Ketua lembaga Lajnah Falakiyah PCNU Bojonegoro, Mochammad Charis el-Falaki, Minggu (14/5) kemarin.
Charis mengatakan, sekitar 99% awal Bulan Ramadan tahun ini tak berbeda dengan organisasi masyarakat (Ormas) Islam besar, seperti Muhammadiyah. Pelaksanaan awal puasa secara bersamaan, lanjut Charis terlihat pada waktu ijtimak (konjungsi matahari-bulan), umur hilal saat matahari terbenam dan ketinggiannya.
”Ijtimak terjadi pada Jumat Legi (26/5) jam 02,46 menit 44 detik. Sedangkan hilal saat matahari terbenam berumur 38 menit,” jelasnya.
Pada saat itu, ketinggian hilal hakiki tercatat 8 derajat, 44 menit, 27 detik busur. Sedangkan ketinggian hilal mar’ie 8 derajat, 14 menit dan 31 detik busur. Artinya, kriteria tersebut telah memenuhi minimal ketinggian hilal yang ditetapkan pemerintah yakni 2 derajat busur.
Sementara wakil ketua pengurus daerah Muhammadiyah Bojonegoro Bidang Kebijakan Publik, Solikhin Jamik mengatakan, bahwa jatuhnya awal puasa telah termuat dalam keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Jogjakarta. Hasil hisab ditetapkan jatuh pada 26 Mei pukul 02:46:53.
”Sedangkan tinggi hilal pada saat terbenam matahari di Jogjakarta (l-07 derajat 48 menit lintang selatan dan bujur timur 110 derajat 21 menit bujur timur) adalah 8 derajat 22 menit 59 detik busur,” pungkasnya. [bas]

Tags: