Awal Tahun 2019, Nelayan Kabupaten Lamongan Masih Enggan Melaut

Tak berani melaut karena ancaman gelombang tinggi membuat nelayan masih menyandarkan perahunya di bibir pantai.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari jelang pergantian tahun 2019 ternyata masih membuat nelayan Lamongan khususnya di wilayah Kecamatan Brondong tak punya nyali untuk melaut.Gelombang tinggi masih menjadi pertimbangan para nelayan demi keselamatanya.
“Banyak yang nggak ke laut, karena angin kencang ombaknya juga tinggi,” Kata Achmad Aminudin Ketua Rukun Nelayan Brondong,Rabu(2/1).
Menurut Aminudin, kondisi seperti ini sudah berlangsung selama hampir 2 pekan belakangan, sehingga mereka kehilangan mata pencaharian.
“Sudah lama pak, sekitar 10 hari lebih, kalau nggak ke laut kayak gini ya di rumah saja, ngasuh anak, nggak ada penghasilan apa-apa,” tuturnya.
Sementara untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, para nelayan terpaksa memakai uang tabungan yang dikumpulkan sedikit demi sedikit.
“Kalau yang nggak punya uang paling ya hutang atau jual barang-barang. Nanti kalau cuaca sudah baik ya kerja lagi,” ucap Aminudin.
Lebih lanjut Aminudin mengatakan, nelayan di wilayahnya lebih memilih menyandarkan perahunya di dermaga, karena perahu yang mereka miliki hanya berukuran kecil, sehingga terlalu beresiko jika memaksakan diri untuk melaut.
“Kalau nelayan Brondong ini kan perahu kecil, ukuran 6 GT (Gross Ton), 7 GT, paling besar 10 GT.Tapi kalau nelayan di Blimbing yang pakai Cantrang itu masih melaut, karena perahunya besar, ukuran 25 GT sampai 30 GT,” ucap Aminudin.
Kini nelayan Lamongan hanya bisa pasrah, sembari berharap cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa hari belakangan segera berakhir. [Mb9]

Tags: