Awal Tahun 2022, BIN Genjot Vaksinasi Anak di Jombang

Vaksinasi anak usia 6 hingga 11 tahun di SDN Denanyar 1, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang yang diselenggarakan BIN Daerah Jatim dan Puskesmas Pulo Lor, Jombang, Selasa (04/01). [arif yulianto]

Jombang, Bhirawa
Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Jawa Timur (Jatim) menggenjot vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun di Kabupaten Jombang bekerjasama dengan Puskesmas Pulo Lor, Jombang, Selasa (4/1).
Vaksinasi bagi anak kali ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Denanyar 1, Jalan Nurcholis Majid Nomor 26, Denanyar, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dengan target yang disiapkan sebanyak 217 dosis.
Vaksinasi juga dilaksanakan di SDN Denanyar 2, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang dengan target sebanyak 173 dosis. Total target untuk vaksinasi hari ini yakni sebanyak 390 dosis dengan vaksin yang digunakan jenis Sinovac.
Vaksinasi Covid-19 anak tahap pertama ini dilaksanakan untuk mencegah serangan virus varian baru Omicron. Di samping itu juga untuk mengejar proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.
Salah satu orang tua siswa bernama Endang Sulasmiati (45), mengatakan, vaksinasi di sekolah putrinya Indira Aliya Kirana (8) yang masih duduk di kelas 2 ini sudah disosialisasikan beberapa hari sebelumnya agar para orang tua bisa mempersiapkan.
“Orangtua dikasih formulir, kita menyetujui atau tidak lalu dikumpulkan. Setelah itu dikasih tahu pelaksanaan vaksinnya tanggal berapa, gitu,” tutur Endang Sulasmiati.
Endang mengatakan, vaksinasi Covid-19 sangat penting untuk kekebalan tubuh. Terlebih saat ini masih terjadi pandemi Covid-19.
Melihat fisik putrinya sehat, ia pun mengizinkan melaksanakan vaksinasi.
“Persiapannya sebelum berangkat, sarapan pagi. Lalu membawa minuman manis, air putih. Teh manis sama susu,” tuturnya lagi.
Kepala SDN 1 Denanyar, Wahyu Indriati menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di sekolah yang dipimpinnya ini menyasar kelas 1 hingga 6 usia 6-11 tahun. Sedangkan untuk kelas 6 yang berusia 12 tahun, sudah melakukan vaksinasi yang pertama.
“Total 203 siswa, yang sudah vaksinasi tahap pertama 20 siswa. Dan vaksinasi hari ini mayoritas yang dosis pertama,” kata dia menjelaskan.
Dikatakannya, persiapan yang dilakukan pihak sekolah yakni dengan memberi edaran kepada orangtua murid terkait vaksinasi ini.
“Diberi ijin atau tidak. Jadi ada surat tertulis dari wali murid. Dan respon terhadap pelaksanaan vaksinasi ini, wali murid sangat mendukung. Hanya ada anak 1, 2 saja yang tidak boleh, karena memang dia punya sakit. Bila hari ini sakit, maka menunggu hingga sembuh lalu bisa vaksinasi,” terangnya.
Sementara itu, Perawat Puskesmas Pulo Lor, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Wildan Arifin menerangkan, pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19 ini juga dilakukan skrining.
“Bertanya kepada anak dan orangtuanya, apakah ada riwayat sakit kejang, jantung atau sesak atau sakit kronis lainnya,” terangnya.
“Diperiksa suhu, tekanan darah, kemudian apakah ada nyeri tenggorokan atau tidak, atau tanda-tanda sakit ispa. Disitu untuk menentukan, apakah si anak ini bisa divaksinasi atau tidak,” terangnya lagi.
Wildan menambahkan, apabila anak sedang panas atau batuk pilek, vaksinasi bisa ditunda hingga sembuh.
Namun jika ada riwayat seperti penyakit jantung, kejang dan kronis lainnya, pihaknya menyarankan agar dikonsultasikan ke rumah sakit atau dokter spesialis, apakah anak tersebut bisa divaksin atau tidak.
“Untuk saat ini yang diberikan jenis Sinovac. Usai vaksinasi, kita arahkan ke ruang observasi. Di situ kita terangkan tentang nanti kemungkinan kejadian setelah disuntik. Bisa panas ringan atau nyeri, mual,” jelasnya.
Wildan melanjutkan, bila keluhannya ringan, bisa diatasi di rumah dengan obat seperti Paracetamol dan istirahat. Namun jika keluhan tidak teratasi, bisa dilanjut dengan menghubungi petugas Puskesmas atau petugas vaksin yang tertera di kartu vaksin.
“Untuk anak-anak usai divaksin, yang terpenting kalau sampai di rumah istirahat, kurangi aktivitas, dan makan seperti biasa,” tutupnya. [rif.gat]

Tags: