Awal Tahun, Inflasi Kota Malang Terendah

Malang, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatatkan angka inflasi terendah Januari 2021 sebesar 0,06 persen. Angka inflasi itu merupakan yang terendah di Jawa Timur. Penurunan tarif angkutan udara menjadi salah satu penyebab rendahnya angka inflasi Kota Malang di awal tahun ini. Sementara di tingkat Jatim, tercatat angka inflasi sebesar 0,32 persen dan secara nasional tercatat 0,26 persen.
Kepala BPS Kota Malang, Sunaryo mengatakan, ada 10 komoditas yang menjadi penyumbang inflasi Januari 2021. Yakni kenaikan harga cabai rawit sebesar 58,90 persen dengan andil terhadap inflasi 0,14 persen. Kemudian kenaikan harga tempe 6,54 persen, tahu mentah naik sebesar 5,77, dan buah jeruk sebesar 7,14 persen.
“Komditas penyumbang inflasi lainnya meliputi kenaikan harga mobil sebesar 0,87 persen, emas perhiasan naik 1,58 persen, harga es naik 3,79 persen, kenaikan harga obat gosok 4,91 persen, mesin cuci sebesar 5,27, dan kenaikan tarif kendaraan roda 4 online sebesar 5,10 persen,” ungkap Sunaryo, Senin (1/2/2021).
Sementara komoditas penghambat inflasi atau penyumbang deflasi meliputi penurunan tarif angkutan udara sebesar 7,04 persen, harga telur ayam ras turun 10,27 persen, penurunan harga daging ayam ras 4,30 persen, penurunan harga cabaimerah sebesar 31,17 persen.
“Selain itu penurunan tarif kendaraan roda dua online, turunnya harga ikan lele, bawang merah, daging sapi, tongkol diawetkan, dan penurunan harga tomat menjadi komoditas penghambat inflasi selama Januari 2021,” katanya.
Menurut Sunaryo, dilihat dari perbandingan inflasi bulanan dalam 10 tahun terkahir, inflasi Januari 2021 merupakan yang terendah kedua. Kota Malang mengalami inflasi terendah di Januari 2015 sebesar 0,04 persen.
“Sedangkan terkait inflasi year on year selama satu dekade terakhir, inflasi bulan Januari 2021 sebesar 0,06 persen ini merupakan yang terendah,” tuturnya.
Selain Kota Malang, daerah lain yang mengalami inflasi terendah di Jatim yakni Sumenep dengan angka yang sama. Untuk inflasi tertinggi di Jatim dialami oleh Kota Madiun yang mencatatkan inflasi sebesar 0,60 persen. Sementara daerah lainnya meliputi Kota Surabaya 0,37 persen, Probolinggo 0,28 persen, Banyuwangi 0,18, Jember 0,25 persen, dan Kota Kediri 0,16 persen. [mut]

Tags: