Awali Kegiatan Bike to Work, Risma Ngantor Gunakan Sepeda Listrik

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggunakan sepeda listrik menuju tempat kerja, Jumat (29/9). [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Program bersepeda ke kantor bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkot Surabaya yang ditetapkan wali kota setiap Jumat di akhir bulan resmi dilakukan, Jumat (29/9) kemarin.
Menggunakan kaos merah dan atribut helm, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berangkat pukul 05.30 dari kediamannya di Taman Pondok Indah Wiyung menggunakan sepeda kayuh dinamo listrik. Dikatakan wali kota, sepeda tersebut merupakan pemberian dari mantan Menteri Lingkungan Hidup.
Selama mengayuh sepeda, wali kota tidak sendiri. Dia ditemani Sekretaris Kota (Sekkota) Hendro Gunawan, Asisten Wali Kota dan beberapa jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Sekitar pukul 07.00, Risma tiba di depan Balai Kota dan berpapasan dengan siswa-siswi SMP yang kebetulan sedang berlari pagi. Tak ingin melewatkan momen, Risma mengajak para siswa untuk foto bersama.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, rute wali kota ketika gowes dimulai dari kediaman di Jl Raya Wiyung – Gunung Sari ke arah Bumiharjo/Joyoboyo- Kebun Binatang Surabaya (KBS), (berhenti sejenak untuk melihat situasi kota), dilanjutkan ke Jl Raya Darmo – Urip Sumoharjo – Basuki Rahmat – Gubernur Suryo (berhenti sejenak di depan Grahadi) kemudian ke arah Yos Soedarso lalu tiba di halaman Balai Kota Surabaya.
Usai bersepeda Risma menjelaskan selama kegiatan Bike to Work parkiran di wilayah pemkot bersih dari moda transportasi R-2 maupun R-4.  Ia menuturkan, seluruh kendaraan operasional milik pemkot diparkir di Grand City Mall.
“Jadi nanti kalau saya mau dinas keluar atau teman-teman yang mau rapat, ya harus jalan kaki dulu atau naik sepeda ke Grand City,” ujar Risma.
Sedangkan untuk tempat parkir sepeda pancal, dia mengaku sudah menyiapkan tempat parkir dan petugas untuk mengatur dan menjaga sepeda-sepeda tersebut.
Dikatakan wali kota, awalnya program bersepeda ini memang berat untuk dilakukan, namun dengan kebiasaan dia percaya akan lebih mudah.
Selain itu, jika program ini rutin dilakukan, akan membawa dampak positif untuk warga Surabaya yang lain, salah satunya menciptakan udara yang sehat.
Disampaikan Risma kewajiban ngontel bagi PNS dan pegawai Pemkot setiap Jumat di akhir bulan tidak sekadar demi mengurangi emisi di Surabaya. Lebih dari itu, program ini bertujuan untuk menjaga kesehatan. Utamanya kesehatan jantung.
“Di Indonesia, utamanya di kota-kota besar, beberapa tahun terakhir ini semakin banyak orang yang memakai ring jantung, tidak apa-apa memasang ring karena teknologi pengobatan semakin canggih, tapi untuk apa jika di hari tua merepotkan orang lain,” pungkas wali kota kelahiran Kediri tersebut.
Ke depan, selain untuk menjaga kesehatan, pemkot berencana untuk mengganti bahan bakar kendaraan yang ada di kawasan pemkot menggunakan energi listrik.
Untuk bisa menerapkan hal ini, lanjut Risma, dirinya akan berkomunikasi dengan kawan-kawan di perguruan tinggi untuk menyiapkan program ini.  “Jika ini terlaksana, udara akan pasti lebih bagus dan nanti pada 2040 disepakati semua kendaraan tidak boleh menggunakan fosil dan mulai memaksimalkan serta menggunakan bahan bakar energi matahari dan solar cell demi kesehatan dan kehidupan kita semua,” terangnya.
Sementara itu Kepala Bidang Fisik Sarapan Prasarana Bappeko Herlambang tampak segar usai nggowes berangkat kerja. “Gobyos ternyata,” katanya singkat.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Eri Cahyadi. Menurutnya olahraga seperti ini memang dibutuhkan agar bisa menjaga kualitas kesehatan. “Kalau nggak pernah olahraga ya pasti capek dan kerasa berat. Makanya harus dibiasakan, kalau saya sama futsal biasanya,” ujarnya. [dre]

Tags: