Awas Meterai Palsu Beredar di Surabaya

Kasat-Reskrim-Polrestabes-Surabaya-AKBP-Shinto-Silitonga-menunjukkan-bb-meterai-palsu-nominal-Rp-6000-dan-sejumlah-uang-tunai-dari-tersangka-Hendri-dan-David-Selasa-[9/8].-[abednego/bhirawa].

Kasat-Reskrim-Polrestabes-Surabaya-AKBP-Shinto-Silitonga-menunjukkan-bb-meterai-palsu-nominal-Rp-6000-dan-sejumlah-uang-tunai-dari-tersangka-Hendri-dan-David-Selasa-[9/8].-[abednego/bhirawa].

(Meterai 6000 Palsu Dijual Via Online Rp 2.500)
Polrestabes Surabaya, Bhirawa
Masyarakat nampaknya harus jeli dalam membeli meterai temple 6000, sebab di Surabaya sudah beredar meterai temple 6000 yang palsu. Temuan ini berdasarkan hasil ungkap dari Polrestabes Surabaya terhadap dua tersangka yakni, Hendri Afriyanto (35) warga Surabaya dan David Sujoto (47) warga Sidarjo.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga menjelaskan, pelaku berinisial YF (DPO) menjual meterai palsu kepada tersangka Hendri via online. Hendri membeli per biji meterai seharga Rp 2.500 dan kemudian dijulanya kembali kepada tersangka David seharga Rp 3.000. Oleh keduanya dijual kembali ke pasaran seharga Rp 7.000.
Parahnya, lanjut Shinto, meterai palsu dari YF sudah tersebar di wilayah Surabaya. Untuk membedakan meterai itu asli atau palsu, Shinto menjelaskan, jika meterai asli diberi sinar ultra violet akan tampak grafis hologramnya. Sementara menterai produksi YF tidak tampak grafis hologramnya, dan bahan kertasnya beda dengan meterai yang asli.
“Kedua tersangka mengaku sudah mengedarkan meterai palsu sejak sebelum bulan puasa. Dan meterai ini sudah beredar di Surabaya,” tegas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Shinto Silitonga, Selasa (9/8).
Lanjut Shinto, meterai palsu ini sudah berada di pasaran Kota Surabaya. Sebab para tersangka menggunakan jejaring agen-agen yang kemudian menyebarkan ke konsumen atau masyarakat. Untuk setiap penjualan dari tangan satu ke tangan satunya, per meterai mendapat keuntugan Rp 500. Sementara penjualan ke konsumen per biji dijual Rp 7.000.
Ditanya terkait keberadaan YF, Shinto mengaku masih melakukan pengejaran terhadap yang bersangkutan. Begitu juga saat disinggung terkait percetakan meterai palsu milik YF, Shinto menegaskan percetakan pelaku berada di wilayah Jatim. Sayangnya Shinto enggan merincikan dimanahkan letak pasti percetakan meterai palsu itu.
“Penyidik mencoba mengidentifikasi keberadaan YF. Mudah-mudahan kita bisa ungkap peredaran meterai palsu ini di Surabaya maupun di Jatim,” pungkasnya.
Dari tangan tersangka Hendri, petugas berhasil mengamankan sebanyak 1.010 biji meterai temple palsu dengan nominal Rp 6.000 yang berlogo Garuda Indonesia berwarna hijau muda dan kuning, uang tunai sebesar Rp 1,3 juta, 1 unit HP, 2 karton lem castol, dan 1 gross ballpoint standart. Sementara dari tersangka David, petugas mengamankan 85 biji meterai temple palsu nominal Rp 6.000, 1 unit HP, dan uang tunai sebesar Rp 1,2 juta. [bed]

Rate this article!
Tags: