Awas, Pasien Covid-19 di Jatim Kembali Bertambah

Tim Inafis Polres Tulungagung ikut membantu pemakaman warga Kecamatan Besuki yang diduga terpapar Covid-19 setelah warga setempat tidak berani memakamkannya.

Surabaya, Bhirawa
Jumlah pasien positif Covid-19 di beberapa kabupaten/kota di Jatim seperti Kota Probolinggo, Jombang, Situbondo dan Tulungagung dan beberapa daerah lainnya mengalami peningkatan.
Sejak Kamis (10/12), di Kota Probolinggo dalam sehari, jumlah pasien bertambah 48 orang. Namun, pasien dinyatakan sembuh juga bertambah 20 orang. Penambahan pasien positif yang naik signifikan ini dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Kota Probolinggo, Nurul Hasanah Hidayati. “Memang betul. Penambahan ini berasal dari pasien RSUD dan hasil swab yang dilakukan Dinkes (DKP2KB) beberapa waktu lalu. Ada juga dari rumah sakit lain,” ujarnya, , Minggu (13/12).
Ia juga menjelaskan pasien yang menjalani perawatan bertambah, total ada 185 orang pasien menjalani perawatan. Jumlahnya naik 27 pasien dibandingkan sehari sebelumnya. “Pasien yang dirawat ini ada yang dirawat di RSUD dr. Mohamad Saleh. Ada yang di Rusunawa maupun isolasi mandiri. Sedangkan, di rumah sakit lain, mereka yang kebetulan bekerja di rumah sakit lain, tapi karena KTP Kota Probolinggo, maka masuk data Kota Probolinggo,” jelasnya.
Sedangkan di Jombang, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Jombang mengalami kenaikan 200 persen. Direktur RSUD Jombang, Pudji Umbaran menjelaskan jika dibandingkan pada bulan November 2020, kenaikan jumlah pasien Covid-19 di RSUD Jombang pada bulan Desember 2020 ini naik signifikan. “Biasanya kami hanya merawat 25 sampai 30 pasien, sekarang ini kita merawat 82 pasien. Artinya kenaikannya hampir 200 persen dari kondisi biasanya,” ujar Pudji Umbaran.
Pudji Umbaran mengatakan kondisi ini terjadi karena masyarakat yang biasanya melakukan isolasi mandiri, dan kemungkinan merasa kondisi badannya sudah lebih baik, namun ketika muncul gejala berat, langsung ke rumah sakit.
“Nah ini mengingatkan kita kepada masyarakat luas, ketika melakukan isolasi mandiri, maka mereka betul-betul harus menjaga kondisi secara fit. Dengan konsumsi makan, minum, gizi yang tinggi, yang bagus, yang seimbang,” tutur Pudji Umbaran.
Peningkatan pasien Covid-19 juga terjadi di Situbondo, selama dua hari terakhir ada tambahan 52 pasien baru yang dinyatakan terpapar positif Covid-19. Dengan bertambahnya angka penderita ini sebaran virus corona di lima Kecamatan di Kabupaten Situbondo yang masuk zona merah atau risiko tinggi penyebaran virus Corona ikut bertambah.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro mengatakan, lima Kecamatan yang masuk katagori zona merah diantaranya Kecamatan Besuki, Suboh, Panarukan, Panji dan Kecamatan Kota Situbondo.
Tiga dari lima Kecamatan tersebut, masuk dalam catatan tertinggi penyebaran Covid-19. “Satu diantara tiga kecamatan terparah adalah Kecamatan Situbondo. Di lokasi ini, jumlah total pasien Covid sebanyak 242 orang dan 16 orang diantaranya sudah meninggal dunia,” jelas Dadang.
Selanjutnya, imbuh pria yang kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Persandian (Kominfosan) Kabupaten Situbondo itu, Kecamatan Panji sebanyak 219 pasien positif Covid-19 dan 24 pasien sudah meninggal dunia. Ketiga, sebut Dadang, Kecamatan Panarukan, sebanyak 190 pasien positif Covid-19 dan 12 diantaranya juga meninggal dunia. “Dari catatan kami sejak hari Kamis dan Jum’at ada tambahan 52 pasien baru positif Covid-19. Dengan begitu jumlah total keseluruhan pasien Covid mencapai 1.325 orang,” jelas Dadang.
Sementara pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tulungagung kini tembus 800 kasus. Selain juga jumlah yang meninggal dunia akibat terpapar virus corona tersebut terus bertambah menjadi 12 orang.
Wakil Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro menjelaskan, sampai Sabtu (12/12) malam tercatat warga Tulungagung yang terpapar Covid-19 mencapai 804 orang. “Dan ada satu lagi yang meninggal dunia, sehingga jumlah yang meninggal dunia sebanyak 12 orang,” ujarnya, Minggu (13/12).
Pasien Covid-19 yang baru meninggal dunia tersebut, menurut Galih sempat dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek dan berasal dari Kecamatan Pakel. “Yang bersangkutan memiliki gejala klinis yang mengarah pada Covid-19. Setelah dilakukan pengambilan swab diketahui hasilnya positif dan kondisinya terus memburuk hingga meninggal dunia,” bebernya.
Galih menyebut penularan Covid-19 di Kabupaten Tulungagung sudah sampai pada klaster keluarga. Apalagi tiga kasus kematian dalam pekan ini di Kecamatan Pakel membuktikan hal tersebut.
“Kami ingatkan pada masyarakat untuk tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan (prokes). Dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dan selalu cuci tangan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” paparnya.
Sampai Sabtu (12/12) malam, data Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung menyebutkan, selain jumlah warga yang meninggal dunia telah mencapai 12 orang, juga tercatat jumlah warga yang sembuh dari paparan Covid-19, yakni sebanyak empat orang.
Dengan adanya empat orang yang baru sembuh tersebut, total jumlah warga Tulungagung yang sembuh dari paparan Covid-19 sebanyak 658 orang. Atau prosentase kesembuhan Covid-19 sebesar 81,84 persen.
Sementara itu, di akhir pekan kemarin tim Inafis (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) Polres Tulungagung bersama Tim Instalasi Pemulasaran Jenasah (IPJ) RSUD dr Iskak Tulungagung membantu proses pemakaman satu warga Kecamatan Besuki yang diduga meninggal dunia karena terpapar Covid-19. Mereka memakamkan jenasah tersebut karena warga setempat tidak berani memakamkannya.
Kasi Inafis Satreskrim Polres Tulungagung, Aipda Sugapri, mengatakan pemakaman langsung dilakukan dengan protokol kesehatan (prokes). “Asalkan sesuai dengan prokes, proses pemakaman pasien yang diindikasikan terpapar Covid-19 tidak akan membuat petugas ikut tertular juga,” tuturnya. [wap.rif.awi.wed]

Tags: