Awas, Virus Kawasaki Mulai Serang Balita

Foto Ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Wabah penyakit Kawasaki yang tergolong langka mulai masuk di Surabaya. Hal ini setelah Rayyanza Hamizan Meyfiddanca, bayi berusia 8 bulan ini diduga terjangkit virus tersebut. Saat ini, bayi tersebut masih dalam perawatan intensif di Rumah Sakit Siloam Hospitals Surabaya.
Ibu dari sang bayi, Fidhiza Erika Diastika (34) tidak menyangka penyakit langka akan menyerang anaknya. Bayinya didiagnosa mengidap virus Kawasaki, sebuah virus yang tergolong asing dan langka. Para peneliti maupun dokter ahli pun, hingga kini belum ada yang tahu penyebab dari virus Kawasaki ini.
Virus Kawasaki ini biasanya menyerang anak-anak usia di atas 5 bulan. Namun, orang dewasa juga bisa terkena virus ini. Seringkali demam yang berkepanjangan dikaitkan dengan gejala penyakit demam berdarah yang sudah umum bagi masyarakat Indonesia yang berada di wilayah tropis.
Namun, saat demam masih terjadi sampai dua minggu disertai dengan bibir dan lidah yang memerah maka orangtua patut waspada. Gejala semacam ini bisa jadi adalah penyakit Kawasaki. Obat yang disarankan untuk melawan virus ini pun tak tanggung-tanggung harganya. Untuk dosis 50 mililiter, bisa mencapai Rp 9,5 juta.
“Anak saya harus diberi Immune Globulin Injection 150 ml (3 botol) dalam waktu 12 jam. Jadi ya kami sekeluarga harus mengusahakan dana yang besar,” katanya.
Dia menyebutkan semula anaknya demam cukup lama. Saat dibawa ke dokter spesialis anak, dia terkejut karena dokter mendiagnosa demikian. Sekarang kondisinya terus membaik, dan virus tidak sampai menyebar ke pembuluh darah dan jantung. “Hasil pemeriksaan echo jantung hasilnya juga normal,” urainya.
Ia mengungkapkan sesuai petunjuk dokter, pasca pemberian obat ini, masa pemulihan anak berlangsung selama 1-2 bulan. Sedangkan, untuk pemberian vaksinasi campak akan dijadwalkan mundur, atau hingga 11 bulan ke depan.
Sementara, Dokter Spesialis Anak, dr Agus Harianto SpA(K) menjelaskan gejala awal virus Kawasaki ini hampir mirip demam berdarah. Suhu badan panas yang tidak stabil. Bahkan, hingga lebih dari 4 hari.
“Jika dokter yang tidak mengetahui penyakit ini, pasti akan mendiagnosa sebagai penyakit demam berdarah atau campak. Namun, virus ini tidak menular,” katanya.
Setelah demam berkepanjangan, lanjutnya, tiba-tiba mata memerah, serta mulut dan bibir kering dan kemudian juga memerah. Meskipun tes darah, tes urine, dan foto thorax hasilnya semuanya normal.
“Jika terlambat dideteksi atau panasnya melebihi hari ketujuh, dikhawatirkan virus Kawasaki ini bisa menyerang pembuluh darah dan jantung,” papar dokter yang juga praktik di RSUD Dr Soetomo ini.
Bahkan, jika penderita yang sudah terserang, selain mata, bibir dan mulut memerah, telapak tangan, telapak kaki, dan bagian leher juga akan memerah. Obat utama yang bisa menangkal virus Kawasaki ini, yakni Immune Globulin Injection, Jenis Gamunex. Harganya mencapai Rp 9,5jt hanya untuk 50ml (satu botol).
Pemakaian obat ini sama dengan infus. Namun, takaran untuk tiap anak berbeda-beda, bergantung berat badan. Semakin berat badan anak tersebut, semakin banyak juga pemakaian obat ini. Setiap botol atau isi 50 ml akan habis dalam waktu sekitar 4 jam.
“Bagi para orangtua diimbau agar lebih memperhatikan kesehatan anak-anaknya, karena sebagian orangtua biasanya menganggap hal biasa ketika suhu badan anak mengalami panas demam,” ungkapnya. [geh]

Tags: