Awasi Penyelenggara Umrah

Umroh-Bareng-HASMIBerapa tahun harus antre untuk menunaikan ibadah haji?  Jika daftarnya baru sekarang, mungkin baru bisa berangkat pada tahun 2030. Karena itu sebagian masyarakat, terutama yang sudah berusia diatas 50 tahun memilih melaksanakan “haji kecil.” Walau tak sama, tetapi setidaknya umrah bisa mengobati kerinduan untuk bertemu Baitullah. Dus pendaftaran umrah menjadi tren sangat masif. Perusahaan jasa penyelenggara umrah juga menjamur.
Kanjeng Nabi Muhammad SAW menyebut ibadah umrah sebagai “haji kecil,” yang bisa dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun. Itu bedanya dengan ibadah haji yang hanya bisa dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah (Jawa menyebut sebagai wulan Besar). Bulan Dzulhijjah merupakan bulan ke-11 dalam penanggalan Arab, atau dua bulan setelah Idul Fitri. Itupun tidak selama sebulan Dzulhijjah bisa dilaksanakan haji, melainkan hanya pada tanggal 8, 9 dan 10.
Bedanya dengan umrah, ritual utama haji adalah wukuf di padang Arofah, plus lempar jumrah. Sedangkan umrah berupa thawaf (7 kali mengitari Ka’bah), serta sa’i (7 kali trip berlari-lari kecil antara ujung shafa ke ujung marwah). Pendeknya, di dalam ibadah haji sudah pasti melaksanakan umrah pula, karena menjadi rukun haji. Tetapi melaksanakan umrah (saja) belumlah berhaji karena belum wukuf di Arofah pada tanggal yang ditentukan (8-10 Dzulhijjah).
Satu dekade terakhir, ibadah umrah sangat diminati berbagai kalangan. Tak jarang menjadi simbol gengsi bagi kalangan artis dan pejabat serta tokoh masyarakat. Semakin sering melaksanakan umrah akan dianggap lebih saleh (dan pasti orang kaya yang baik). Bahkan banyak yang umrah dengan tujuan tertentu. Yakni, berdoa untuk mencapai keinginan yang spesial, termasuk kesembuhan penyakit.
Beberapa tempat di sekitar Ka’bah, diyakini sbagai tempat yang “paling dekat” dengan ke-terkabul-an. Tempat itu adalah di roudloh, makam Rasulullah SAW, serta di hijir Ismail. Beberapa hadits mempertegas ke-mujarab-an doa manakala di-munajat-kan pada tempat-tempat tertentu. Terutama di masjid Nabawi Madinah dan Masjidil Haram (Mekkah). Maka tak heran, ibadah umrah dengan tujuan utama Mekkah dan Madinah, semakin diminati.
Pemandangan di area Masjidil Haram, setiap hari, setiap detik, tak pernah sepi dari pelaksanaan umrah. Itu dilakukan oleh umat manusia di seluruh dunia. Hampir seluruhnya diurus oleh travel biro perjalanan umrah. Di Indonesia, di seluruh kota terdapat perusahaan jasa penyelenggara haji. Sampai saat ini, umrah menjadi domain swasta. Ini berbeda dengan ibadah haji yang menjadi domain monopoli pemerintah.
Ternyata, animo beribadah umrah  juga memancing pengusaha busuk. Beberapa pihak mengaku menjadi affiliasi perusahaan jasa penyelenggara umrah. Padahal sejatinya cuma calo yang mengejar fee. Konon upah pengumpul calon jamaah sebesar 5% dari harga paket umrah. Saat ini harga perjalanan umrah paling murah sekitar US$ 2 ribu (Rp 22 juta). Maka calo umrah akan memperoleh Rp 1 juta per-jamaah.
Besarnya fee menyebabkan renteng per-calo-an menjadi panjang. Calo busuk membentuk semacam sindikat makelar. Inilah yang menyebabkan kepastian keberangkatan umrah tidak terjamin. Di berbagai daerah, banyak calon jamaah umrah hanya bisa sampai ibukota propinsi. Atau paling banter sampai Jakarta menginap di asrama haji (karena tarif kamar murah). Selanjutnya makelar berdalih dengan berbagai alasan untuk menunda umrah, dengan batas waktu abal-abal pula.
Penyelenggara umrah abal-abal, dan calo, kini sangat diwaspadai oleh Kementerian Agama. Ditjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umrah) kini membuka diri untuk mengurus umrah, yang dahulu murni swasta. Bahkan juga bisa dengan biaya angsuran, melalui tabungan umrah pada bank-bank yang ditunjuk. Jika biayanya tidak kelewat mahal (dibanding swasta), masyarakat pasti lebih tenteram mendaftar umrah yang diselenggarakan pemerintah.

———   000   ———

Rate this article!
Awasi Penyelenggara Umrah,5 / 5 ( 1votes )
Tags: