Awkarin, Selebgram Penuh Kontroversi

dewi-wulansari3Oleh :
Devi Wulansari
Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya

Perilaku kontroversi yang ditampilkan  oleh selebgram muda Karin Novilda atau lebih dikenal dengan Awkarin telah memantik perbincangan di kalangan netizen. Pasalnya, gadis berusia 18 tahun tersebut membuat sensasi yang sangat menarik perhatian publik, baik dari kalangan orang tua maupun anak-anak.  Melalui media sosial, Awkarin gemar memposting kesehariannya lewat akun instagram, ask.fm, serta vlog.
Kalau dicermati, postingan-postingan Awkarin sebenarnya tidak jauh berbeda dengan postingan remaja-remaja pada umumnya. Hanya saja dia dianggap lebih “berani” apalagi bila dikontekskan dengan budaya ketimuran. Mengapa saya katakan lebih “berani”? karena dia gemar memposting kemesraan bersama kekasihnya, yaitu Gaga. Dia memerlihatkan kemesraan, seperti berciuman, berpelukan, dan hal-hal lain yang ia lakukan bersama kekasihnya. Tidak cukup dengan hal itu saja, Awkarin juga memposting tingkah lakunya dalam keseharian, seperti merokok, minum minuman keras, serta dugem bersama teman-temannya. Cara dia berkomunikasi dengan teman-temannya pun juga diposting, bicara mereka kotor dan cenderung kasar.
Namun, setelah video kemesraannya diumbar tak lama kemudian Karin putus dengan Gaga. Kembali Karin menggemparkan dunia maya, ia membuat video untuk ulang tahun Gaga setelah ia diputus. Dalam video tersebut dilihatkan bahwa Karin menangis seraya mengatakan jika ia rela diputus asalkan Gaga tidak disakiti, cukup dirinya saja yang merasakan sakit, jangan sampai Gaga juga ikut merasakan. Video dengan durasi yang cukup lama tersebut, setelah perayaan ulang tahun Gaga, Karin mengutarakan isi hatinya perihal kisah asmaranya sambil berlinangan air mata. Cukup dramatis sekali bukan?
Setelah berhasil mempublikasikan drama percintaannya yang seolah tak ingin melepas Gaga begitu saja, tak lama kemudian Karin hadir dengan menggandeng lelaki barunya. Foto-foto yang diunggah di akun media sosialnya tak jauh berbeda dengan yang dilakukan bersama Gaga, hanya saja sekarang bukan Gaga lagi melainkan nama lain. Secepat itukah Karin move on dari Gaga? Tidakkah air mata yang ia keluarkan untuk Gaga saat itu hanyalah bualan? Hanya Karin yang bisa menjawabnya.
Meski begitu, postingan-postingan Awkarin di instagram selalu menjadi sorotan sehingga yang menyukainya lebih dari 5000 orang. Bahkan pengikutnya mencapai 1 miliar lebih, dan  viewer youtube-nya juga mencapai 1 juta lebih. Tidak heran jika banyak online shop yang bersedia mengendorse barangnya lewat Awkarin.
Melalui endorse itulah, Awkarin berhasil mendapatkan duit sendiri tanpa meminta orang tua lagi. Penghasilan Awkarin dalam dua hari mencapai 30 juta lebih. Sungguh luar biasa, gadis berumur 18 tahun sudah mampu berpenghasilan lebih dari 30 juta dalam satu bulan.
Dampak bagi Remaja
Sebagai pusat perhatian yang ramai menjadi perbincangan, mau tidak mau pengguna media sosial yang up to date, terutama remaja seusinya pasti mengetahui sosok Karin Novilda. Karin yang modis dan fashionable akan menjadi trendseter bagi remaja seusianya. Olesan make up pada wajahnya juga akan menjadi buruan bagi remaja seusianya agar memiliki wajah mulus bak barbie. Kisah-kisah Karin bersama kekasihnya tak luput pula menjadi inspirasi, banyak komen di kolom instagramnya yang mengatakan “relationship goals”. Lantas, bagaimana pendapat para psikolog mengenai perilaku Awkarin?
Diketahui melalui beberapa media online, Ratih Zulhaqqi selaku psikolog anak dan remaja mengakui bahwa Awkarin tergolong remaja yang sangat membutuhkan perhatian. Bagi Ratih, setiap remaja memiliki self control yang sudah oke dan ada yang belum. Self control tersebut tak jauh berbeda dengan apa yang telah didapatkan dalam kehidupannya, seperti simulasi orang tua, cara mendidik, dan lain sebagainya. Terlepas dari self control, apakah Awkarin termasuk remaja yang berlebihan dalam menunjukkan eksistensi dirinya?
Menurut Ratih, memang benar bahwa Karin termasuk remaja yang berlebihan dalam memunjukkan eksistensi dirinya, hal itu dilihat dari nilai dan norma yang berlaku. Indonesia sangat erat dengan nilai dan norma, perilaku yang ditampilkan Karin di media sosial sangat bertentangan dengan budaya yang kita anut. Sehingga, banyak yang beranggapan bahwa Karin terlalu berlebihan. Terlebih jika yang menyaksikan adalah anak-anak di bawah umur, sama sekali tidak pantas.
Berdasarkan fenomena tersebut, Karin semakin banyak dibicarakan, ada yang mendukung namun tak sedikit pula yang membenci. Bagi pendukungnya, Awkarin telah menjadi sosok idola yang menjadi diri sendiri dan apa adanya, tidak munafik, serta cara dia berpakaian bisa dijadikan panutan dan menjadi sosok yang menginspirasi. Lain halnya dengan haters, mereka menganggap bahwa Karin adalah perusak moral bangsa dan tidak memiliki akhlak yang baik. Seringkali ia juga menerima hujatan-hujatan dari haters melalui kolom komentar di akun instagramnya. Tidak ada manusia yang sepenuhnya terlahir baik, begitu pula sebaliknya, tidak ada yang sepenuhnya jelek. Seperti sosok Karin ini, di lain sisi ia menunjukkan eksistensi diri yang berlebih namun karena hal itu ia mampu berpenghasilan sendiri padahal usianya masih 18 tahun dan ia berani mengambil resiko dari perbuatannya.
Memahami Media Sosial
Media sosial memang memudahkan kita untuk mengakses segala hal. Bahkan tanpa bertemu kita sudah bisa melihat seseorang yang jauh di sana, seperti pemakaian Skype, video call Line, dan lain sebagainya. Pada dasarnya, adanya media sosila digunakan untuk bisa menjaga silaturahmi meski jaraknya jauh dan dapat pula mencari informasi tentang apa saja. Namun tidak sedikit pula pengguna salah mengartikan yang akhirnya sering terjadi yaitu penyalahgunaan media sosial. Seperti yang dilakukan Karin, mengunggah kemesraan bersama lawan jenis, berkata kasar dan kotor dan lain sebagainya.
Bagi netizen, dalam menyikapi fenomena mengenai Awkarin sebaiknya tidak langsung menghakimi dia begitu saja. Jika diperhatikan, Karin memang kurang berakhlak baik namun apabila kita mau melihat dari sisi lain, Karin merupakan sosok yang menginspirasi. Bagaimana tidak? gadis berusia 18 tahun sudah mampu berpenghasilan lebih dari 30 juta per bulan. Hanya saja, yang memang harus diperhatikan lagi untuk Awkarin dalam memosting sesuatu adalah isi dari postingan tersebut, karena yang melihat tidak hanya kalangan orang dewasa, anak-anak pun sudah bisa mengoperasikan internet.

                                                                                                 ————– *** ————–

Rate this article!
Tags: