Ayam Gaok Diusulkan Jadi Sumberdaya Genetik

DSC01129Dinas Peternakan Jatim, Bhirawa
Pernah mendengar Ayam Gaok dan Kambing Senduro? Dua jenis hewan ini adalah salah satu kekayaan endemis Jawa Timur, selain banteng Banyuwangi dan Sapi Madura yang lama kita kenal.
Ayam Gaok merupakan ayam lokal Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep, Madura., Jawa Timur. Keistimewaannya adalah suara kokoknya yang cukup panjang (landing,red) mirip ayam Pelung.
Bentuk fisik ayam Gaok jantan besar, tegap, dan gagah. Ukuran jengger dan pialnya besar dan berwarna merah. Warna kuning kehijauan mendominasi bulu-bulunya, ditambah lagi semburat merah dan hitam pada beberapa bagian. Kaki berwarna kuning.
Berbeda dengan Ayam Gaok yang merupakan endemis asli  Kambing Senduro adalah persilangan antara kambing lokal jenis kacang dengan etawa dan anglo nubian. Spesies kambing Senduro ini dual purpose atau dwiguna, sehingga bisa dimanfaatkan produksi daging atau susunya. Apalagi, susunya sangat diminati oleh masyarakat. Kekhasan lainnya, dari kambing ini adalah badannya panjang, tinggi dan besar.
Gubernur Jatim berencana mengusulkan kepada Pemerintahan Pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian RI agar segera mentetapkan Ayam Gaok dan Kambing Senduro sebagai Sumberdaya Genetik Hewan Khas Jawa Timur, pada tahun ini.
Terkait hal ini  Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur mengatakan, sejauh ini Jatim telah memiliki tiga sumberdaya genetik khas yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian RI
“Di Jatim, ada beberapa sumberdaya genetik seperti Sapi Madura, Itik Mojosari, dan Domba Sapudi,” katanya.
Untuk memantabkan keberadaan lima sumber daya genetic asli jatim ini , kelimanya akan diperlombakan pada saat Pekan Nasional (PENAS) Petani Nelayan XIV tahun 2014 yang rencananya berlangsung 7-12 Juni 2014 berlokasi di Stadiun Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang.
Tujuan lomba ini termasuk memperkenalkan dan mempromosikan lima sumberdaya genetic ini pada masyarakat dan pelaku sektor peternakan dan pertanian.
Sedangkan pameran ternak sumberdaya genetika bertempat di parkir selatan Stadion Kanjuruhan ini, Dinas Peternakan Jatim akan menampilkan Sapi PO (peranakan ongole), Sapi Perah Grati, Sapi Madura, Sapi Sonok, Sapi Jaliteng, Sapi Cross Ekstrim (berat diatas 1 ton), Domba Sapudi, Kambing Senduro, Kambing Boerja, Kelinci Malang, Ayam Gaok, Ayam Bekisar, Itik Mojosari, dan Itik Bangkalan.
Lebih lanjut, Maskur menambahkan, dalam pelaksanaan PENAS nantinya khusus di stan Dinas Peternakan Jatim terdapat kegiatan tebak telur ayam dan tebak telur DOC (day old chicken).
Selain itu, ada teknologi peternakan utamanya mesin pembuat pakan ternak atau mini feedmill yang dikembangkan untuk bisa menghemat biaya pakan. “Adanya teknologi pakan ternak ini, maka lebih murah 30 persen, daripada membeli pakan jadi,” ujarnya..
“Jadi silahkan saja para peternak dan calon peternak mendatangi PENAS. Tidak rugi, banyak al yang bisa diketahui dan dimanfaatkan. Banyak bibit ternak sumberdaya genetika lainnya yang mungkin cocok untuk dikembangkan,” katanya.
Menurutnya, dari provinsi lain juga membawa ternak pada lomba promosi sumberdaya genetika hewan seperti Sumatera Barat dengan Ayam Kokok Balenggek, Kalimantan Barat dengan Ayam Tukong dan Ayam Brutu, DI Yogyakarta dengan Itik Turi, Kalimantan Timur ada Ayam Nunukan, Jawa Barat ada Ayam Pelung dan Ayam Sentul, Bangka Belitung ada Ayam Merawang, Banten ada Itik Damlaking, Sulawesi Selatan ada Ayam Gaga, dan masih banyak lagi.
Kegiatan PENAS bermaskot sapi bernama SiMadu ini akan semakin ramai dengan terselenggaranya promosi gizi dengan gerakan minum susu, lomba memasak dari bahan asal ternak, sarasehan kelompok tani ternak, sampai dengan pelaksanaan magang demplot/cluster agribis peternakan.
Kabid Agribis Dinas Peternakan Jatim, Rohayati menambahkan, dalam PENAS kali ini bertemakan ‘Melalui Ekspo da Kontes Peternakan Nasional, Kita Tingkatkan Produksi dan Konsumsi Protein Hewan Untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dan Pemenuhan Gizi Masyarakat yang Aman Sehat Utuh Halal’.
Tujuan dari PENAS ini untuk memperkenalkan, mempromosikan, dan mengapresiasi sumberdaya genetika hewan yang dimiliki daerah, memotivasi dan menstimulasi masyaraat untuk peduli pada sumberdaya genetika hewan, mengekspos hasil pembangunan peternakan, mempromosikan produk unggulan peternakan, dan menginisiasi teknologi peternakan pada masyarakat.  [rac]

Keterangan Foto : Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur

Tags: