Azizah Farchana Ditarget Emas di PON XIX Jabar

Azizah Farchana

Azizah Farchana

(Atlet Binaan KONI Kota Mojokerto)
Kota Mojokerto, Bhirawa.
KONI Kota Mojokerto memberikan kontribusi pada pelaksanaan ajang olahraga  event nasional PON 2016 Jabar September mendatang. Salah satu  atlet binannya turut memperkuat kontingan Jatim pada cabor balap sepeda..
Atlet asal Kota Mojokerto yang masuk dalam bagian tim puslatda PON Jatim itu adalah  Azizah Farchana. Pembalap wanita yang mewakili ISSI Kota Mojokerto di Puslatda balap sepeda Jatim itu bahkan diitarget meraih emas.
Pembalap peraih emas Porprov 2011 dan 2013 ini digadang-gadang mampu bersaing ketat di jajaran atas pembalap perempuan se-Indonesia. Pengalamannya sebagai mantan atlet Puslatnas balap sepeda Indonesia di ajang balap sepeda Asia membuatnya tertantang untuk bisa menggapai medali emas.
Sejak PON tahun 2012 lalu, satu-satunya pembalap perempuan asal Kota Mojokerto ini selalu dipatok emas. Tak sia-sia, target tersebut mampu diraih di nomor ITT (individual time trial) sebagai nomor favoritnya. Dan PON tahun ini, target itu tampaknya masih harus disandang perempuan asal Mojokerto ini.
“Ya masih ditarget seperti itu. Karena pelatih selalu menunjuk saya di uji coba-uji coba sebelumnya,” kata Azizah dihubungi, Minggu (26/6) kemarin.
Dia mengakui, persaingan ketat di PON tahun ini diprediksi akan semakin berat. Sebab, dominasi pembalap perempuan kini tak melulu dikuasai oleh Jatim dan DKI Jakarta saja. Tapi, telah merembet ke sejumlah provinsi lain, seperti tuan rumah Jabar dan Sumatra Selatan.
Sejumlah pembalap nasional juga masih akan memperkuat daerahnya di PON tahun ini meski status atlet Puslatnas masih mereka sandang. ”Yang persaingannya paling berat nanti tentu tuan tumah sendiri yang nggak mau kalah, dan DKI Jakarta yang banyak dihuni atlet Puslatnas,” tambahnya.
Kendati demikian, peraih medali perunggu ajang Women Cycling Asia itu tak bergeming walau lawan diperkuat pembalap nasional. Pengalamannya dua tahun lalu sebagai penghuni Puslatnas masih dirasakan di puslatda Jatim di Malang. Sebab, pelatihnya saat di puslatnas dan di Puslatda Jatim tahun ini sama. Yang berbeda hanya tempat latihan yang semula di area datar kini harus berpindah di area pegunungan Batu dan Malang.
Pemindahan ini untuk melatih spesialisasinya sebagai king of mountain (raja tanjakan) di nomor ITT. ”Sekarang masih di Malang dan belum libur. Mungkin nanti 3 hari libur Lebaran terus kumpul lagi untuk persiapan PON September,” pungkasnya. [kar]

Tags: