Azkiano Kenzo Nawafa Siswa MI Muhammadiyah Raih Tiga Medali

Azkiano Kenzo Nawafa, siswa kelas IV MI Muhammadiyah 1 dengan tiga medalinya. [wiwit agus pribadi]

Kompetisi Sains Internasional
Probolinggo, Bhirawa
MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo dalam berbagai kompetisi sains mulai dikenal di kancah internasional. Dalam waktu yang hampir bersamaan, tiga prestasi luar biasa berhasil diraih, salah satu siswa terbaik MI Muhammadiyah 1, Kota Probolinggo, Azkiano Kenzo Nawafa.
Siswa kelas IV ini berhasil mengharumkan nama Indonesia setelah menyisihkan peserta dari berbagai belahan dunia dengan meraih High Distinction dalam HOTS Science Competition 2020 (Middle Primary) pada Desember 2020. Kian–panggilan akrab Azkiano Kenzo Nawafa- juga berhasil meraih Silver Medal Category Level 2 (Grade 3 – 4) dalam International Science Contest 2020 (ISC 2020) yang berlangsung Oktober 2020.
Kian juga meraih Bronze Medal dalam Vanda International Science Competition Grade 4 yang berlangsung pada Desember 2020. Ketiga penghargaan sekaligus medali ini diterima Kian pada awal Februari 2020. Tiga prestasi internasional yang berhasil diukirnya, semakin menambah panjang daftar prestasi yang diraih siswa MI Muhammadiyah 1, Kota Probolinggo.
Madrasah yang mengemban visi Tangguh dalam Imtaq, Unggul dalam Iptek, Mandiri dan Berwawasan Lingkungan, ini telah membuktikan diri sebagai sekolah berkualitas. ”Luar biasa. Ini pertama kalinya putra terbaik MI Muhammadiyah 1, Kota Probolinggo, berhasil di ajang sains tingkat internasional,” ujar Kepala MI Muhammadiyah 1 Kota Probolinggo Hanafi, Selasa (16/2).
Munurut Hanafi, seperti siswa berprestasi lainnya, perjuangan Kian untuk mencapai prestasi ini tidak mudah. Siswa yang sudah hafal 3 juz Alquran ini harus melewati seleksi berbagai olimpiade sains sejak tingkat kota, regional, hingga nasional.
“Di mulai tahun lalu. Saat ada kompetisi KSMO, Kian diikutkan lomba. Kami optimistis karena biasanya pesertanya kelas V dan VI. Alhamdulillah, Kian langsung juara II saat itu. Sejak saat itulah setiap ada kompetisi sains selalu ikut dan hasilnya alhamdulillah. Bahkan, Maret lalu dapat juara I olimpiade sains tingkat nasional,” jelasnya.
Hanafi menjelaskan, Kian masih kelas IV. Masa depannya masih panjang. Pihaknya berharap Kian mampu mempertahankan dan meningkatkan prestasinya. Ia juga mengapresiasi peran orang tuanya, sehingga prestasi yang diraih bisa maksimal.
Sementara itu, Kian mengaku, menghadapi kompetisi sain tingkat internasional, sangat berbeda. Putra pasangan Lutfi Indrianto (guru fisika SMAN 1 Dringu) dan Issi Anissa (guru fisika SMAN 1 Probolinggo) ini mengatakan soalnya lebih berat dari biasanya.
“Yang lebih susah lagi soalnya tidak menggunakan Bahasa Indonesia. Sebanyak 30 soal harus selesai dalam satu setengah jam. Dan senangnya bisa bertemu peserta lain dari negara – negara lain dan dapat medali,” ujarnya.
Sedangkan Issi Anisa yang mendampingi Kian mengungkapkan, perjuangan putranya hingga berhasil meraih prestasi tak lain berkat dukungan sekolah. ”Kian ikut ekstrakurikuler MIPA sejak kelas III. Kalau mau ikut olimpiade atau kompetisi sains pembekalannya dari para ustadz -ustadzah lebih intensif. Bahkan, dilakukan setiap hari menjelang kompetisi digelar. Ini keberhasilan bersama. Tanpa dukungan sekolah tidak akan mungkin prestasi ini bisa diraih,” tuturnya.
Kemampuan akademik pada siswa sebuah sekolah, salah satunya ditunjang oleh asupan pembelajaran secara professional yang diberikan oleh pendidiknya (guru). Hal ini nampak dengan lahirnya siswa berprestasi di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Muhammadiyah I kota Probolinggo yang pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (USBN-BK) tahun 2019 ini berhasil menjadi 10 besar peraih nilai tertinggi tingkat sekolah dasar/MI di kota Probolinggo.
Hanafi menegaskan, prestasi siswa dalam menempuh ujian nasional tahun ini merupakan wujud kesuksesan para guru dalam menerapkan proses pembelajaran. MI Muhammadiyah 1 tahun pelajaran 2018-2019 pada 11 Juni lalu telah resmi diumumkan Dinas Pendidikan kota Probolinggo, bahwa Cindyasa Melvin Naila Pratama, siswa MI Muhammadiyah 1 menduduki peringkat kedua nilai tertinggi USBN-BK tingkat SD/MI se kota Probolinggo. Sedangkan peringkat kesatu di raih siswa SD Tisnonegaran 1. Ternyata prestasi nilai cukup baik, bahkan masuk 10 besar nilai tertinggi ranking ke 4 dan 5 juga ditempati siswa MI Muhammdiyah 1 atasnama, Najwa Firda Winata dan Azzahra Shafira Rachman.
Hal yang patut mendapat apresiasi dari semua pihak, bahwa di tengah ketatnya persaingan dalam peningkatan pembelajaran, ternyata dewan pendidik di MI Muhammadiyah 1 mampu menciptakan dan menunjukkan prestasi yang gemilang pada siswanya.
Hanafi berharap, para siswa MI Muhammadiyah ini bukan hanya berhasil di tingkat MI atau SD, namun tercapai cita – citanya menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. [wap]

Tags: