Azwar Anaz Datang ke Empat Kalinya di Jazz Gunung di Sekitar Gunung Bromo

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas (kiri) saat hadiri Jazz Gunung.

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Adanya kegiatan Jazz Gunung di sekitar Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, Jumat-Minggu 27 hingga 29/7, membuat sejumlah hotel di Kecamatan Sukapura, mulai Rabu-Minggu 25 hingga 29/7 penuh. Sejumlah kamar hotel itu telah dipesan dan dibayar oleh para calon pengunjung yang akan menyaksikan event tahunan ini.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Probolinggo Digdoyo Djamaluddin, Minggu 29/7 malam mengatakan, semua hotel yang ada air panasnya di daerah sudah full pesanan. Bukan hanya dipesan, namun juga sudah dibayar. “Sudah penuh pada waktu itu. Apa lagi pembelian tiket Jazz Gunung itu jadi satu dengan hotel. Sehingga, sudah dibayar semua,” ujarnya.
Namun, untuk hotel dengan kamar kelas ekonomi atau kamar hotel dengan kamar mandi luar dan tidak ada pemandian air panasnya, masih tersedia. Menurut Digdoyo, nantinya kamar itu juga akan diisi. Sebab, kini panitia masih mendata home stay untuk menanggulangi membeludaknya pengunjung saat hari pelaksanaan.
“Ini sudah mulai didata. Jadi, nanti saat pelaksanaan akan penuh semua ini. Ini kan yang ke Jazz Gunung semua. Belum yang hanya ingin ke Bromo pada waktu itu,” katanya.
Ia mengatakan, bagi warga yang kendak berlibur ke Bromo, namun tidak menyaksikan Jazz Gunung untuk segera mem-booking hotel lebih awal. Namun, nanti kelasnya berbeda dengan para penikmat Jazz Gunung. “Mungkin mulai sekarang sudah pesan hotel kalau hanya berlibur. Tapi, perlu diingat juga hotel yang bagus sudah disewa semua. Jadi, hanya tinggal yang biasa atau kelas ekonomi,” ujarnya.
Seperti biasa, ajang Jazz Gunung selalu menarik animo penonton. Di hari pertama, ada ribuan jamaah Al-Jazziyah -sebutan untuk penggemar Jazz- yang memadati amfiteater Jiwa Jawa yang jadi venue Jazz Gunung.
Dari ribuan pengunjung itu, nampak hadir Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Ia mengaku, mengapresiasi gelaran Jazz Gunung tersebut.
Menurutnya, berkat Jazz Gunung, bermunculan event jazz-jazz lainnya di Indonesia. “Sangat luar biasa. Ini adalah cikal bakal jazz di tempat lain yang ada di Indonesia. Dari Jazz Gunung ini muncul Jazz Prambanan dan Jazz Ijen,” terang pria yang batal maju dalam Pilgub Jatim tersebut.
Ia sendiri datang ke Jazz Gunung sudah keempat kalinya. Ia lantas bercerita soal gelaran Jazz Ijen yang menjadi salah satu ikon pariwisata Banyuwangi. Saat pertama kali datang ke Jazz Gunung, ia langsung “menodong” Sigit untuk membuat event serupa di bumi Blambangan, paparnya.
“Saya dulu pertama kali ke sini langsung meminta Pak Sigit untuk membuat jazz di sana. Dan, Alhamdulillah langsung direspons positif,” tambahnya.(Wap)

Tags: