Babat-Jombang Disiapkan 3 Jalur Rel Alternatif

Penjabat Bupati Lamongan Wahid WahyudiLamongan, Bhirawa
Rencangan pengembangan rel kereta api jalur Babat Kabupaten Lamongan menuju Jombang, Jatim, disiapkan tiga jalur alternatif, dua di antaranya jalur lama dan satu jalur baru.
Penjabat Bupati Lamongan Wahid Wahyudi, mengaku lebih condong menggunakan jalur alternatif ketiga, yakni jalur baru yang lebih panjang dari jalur lama, serta memerlukan upaya pembebasan lahan.
“Jalur lama dirasa lebih memiliki azas manfaat, sebab mempunyai nilai bisnis tinggi dan memenuhi azas keselamatan, karena membentang sepanjang 84,87 kilometer melewati tujuh stasiun, 13 lintasan sebidang dan 8 sungai,” ucapnya di Lamongan, Rabu (30/1).
Wahid yang juga masih menjabat Kepala Dinas Perhubungan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (Dishub LLAJ) Provinsi Jatim itu mengaku, meski dirinya condong memilih jalur ketiga atau jalur baru, namun PT KAI lebih menyikapi dengan menggunakan jalur lama.
“Dalam pertemuan sebelumnya, PT KAI mengaku lebih baik menggunakan jalur lama karena akan lebih mudah dalam proses pembebasan lahannya,” ucapnya.
Selain itu, jalur lama berada di lahan yang menjadi milik PT KAI dan lebih pendek, yakni membentang sepanjang 72,44 kilometer melewati 6 stasiun, 13 lintasan sebidang dan 8 sungai.
“Namun di jalur lama ini sekarang sudah berdiri banyak bangunan, juga ada Puskesmas dan Polsek Kedungpring,” ucapnya.
Oleh karena itu, Wahid berencana akan meminta konsultan untuk kembali bekerja membuat rencana yang lebih rinci, sehingga alternatif yang diambil akan menguntungkan semua pihak dan memberi manfaat.
“Konsultan akan diminta membuat grafik prediksi konsumen pengguna jalur itu hingga 20 tahun ke depan. Sebab jalur ini diperkirakan digunakan 3.500 penumpang dan 9.000 arus barang setiap harinya,” ucapnya.
Ia berharap, dengan adanya jalur rel Babat-Jombang bisa mengembangkan wilayah selatan menjadi wilayah yang maju, dan menyejahterakan masyarakat. [yit,ant]

Tags: