Babinsa Koramil 0814/07 Kabuh Ciptakan Harmoni Alunan Karawitan

Serka Rahman tengah melatih Tari Remo kepada para siswa sekolah. [arif yulianto/ bhirawa]

Jombang, Bhirawa
Kesenian Karawitan bisa disebut sebagai seni suara tertua yang lahir ditengah-tengah masyarakat Jawa. Sebuah seni suara yang menawarkan keindahan dan memiliki fungsi estetika yang sarat dengan nilai sosial, moral dan spiritual. Karawitan Jawa tercipta dari harmonisasi alunan-alunan suara berlaras slendro dan pelog dari seperangkat alat musik tradisional Jawa yakni gamelan.
Di era modern seperti sekarang ini, generasi muda khususnya di Jawa jarang untuk melestarikanya. Pesatnya perkembangan teknologi seolah menggerus berbagai tradisi maupun budaya di Indonesia. Perkembangan itu pun dinilai berdampak pada penurunan rasa cinta terhadap jati diri bangsa.
Hal tersebut seperti dikatakan Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sumberingin, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang, Serka Rahman, Selasa malam (28/01/ 2020) di Sanggar Seni Budaya Irama Jaya, Dusun Sumberingin, Desa Sumberingin, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
“Karawitan juga mempunyai fungsi dalam lingkup kemasyarakatan, dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan, menanamkan nila-nilai luhur, menghilangkan sifat brutal, menambah kreativitas, memupuk kerja sama, dan menghibur serta menghilangkan rasa gundah atas kehidupan. Karawitan menjadi sajian seni musik yang enak didengar bila dimainkan secara bersama-sama. Ini mencerminkan bahwa kebersamaan menjadi satu hal yang sangat penting untuk mencapai hasil musik yang berkualitas,” papar Serka Rahman.
Dia menambahkan, hal tersebut juga merupakan pendidikan budi pekerti agar kita hidup dalam kebersamaan saling bergotong royong, tenggang rasa, ‘tepa selira’, ’empan papan duga sulaya’ bukan ‘waton sulaya’, menghindari sifat egois dan individualis.
“Pendidikan seni karawitan Jawa lebih baik diberikan sedini mungkin kepada anak-anak didik sebagai modal pemahaman kebersamaan, karena kandungan makna yang dalam tersembunyi bila di mainkan, bisa sebagai solusi penangkal hal negatif dari kemajuan jaman khususnya generasi muda,” tuturnya.
Selain menekuni karawitan, Serka Rahman juga menjadi pelatih Tari Remo di rumah maupun di sekolah. Dengan pengetahuannya, Serka Rahman juga memberikan dukungan serta mengayomi grup seni yang ada di Kecamatan Kabuh, Jombang, khususnya Desa Sumberingin sebagai wilayah binaannya.(rif)

Tags: