Babinsa Koramil 0815/06 Kemlagi Dampingi Panen Jagung Petani

Babinsa desa setempat sedang melakukan pendampingan panen jagung milik Usprani

Mojokerto. Bhirawa
Sudah menjadi hukum ekonomi, bila stok barang berkurang maka akan merangsang harga barang larang, petanipun girang. Inilah yang dialami petani jagung di Dusun Tanjungan, Desa Tanjungan Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto.
Bertepatan dengan musim kemarau panjang, banyak petani kesulitan mengolah lahan, petani di desa ini malah panen raya jagung. Apalagi panen raya ini tergolong melimpah, ditambah harga yang tinggi. Sehingga petanipun dapat untung.
Salah satunya Usprani anggota Poktan Sri tanjung. yang menanam jagung tiga bulan lalu bervarietas Bis 18 di lahanya seluas 2000 m2 atau 0,2 ha. Kini berhasil panen dipridiksi menghasilkan jagung 1, 76 ton.dengan harga 5600/kg. Karuan saja petani yang satu ini kegirangan.
Apalagi dalam memanen jagungnya selasa 17/9/2019. Babinsa Koramil 0815/06 Kemlagi Kodim 0815 Mojokerto, Serda Al-Idrus ikut membantunya turun langsung ke sawah, maka senyum Uspari berkali kali mengembang dari bibirnya tanda kegembiraan. Bahkan dirinya merasa senang dengan hadirnya, Babinsa Koramil 0815/06 Kemlagi, yakni Serda Al-Idrus,yang membantunya.
Untuk itu saya mengucapkan terima kasih pada pak Babinsa yang telah membantunya memanen.juga Bersyukur Ke Tuhan Yang Maha Kuasa, karena disaat kemarau panjang kami bisa panen jagung yang memuaskan. Kata Usprani.
Babinsa, Koramil Kemlagi serda Al Idrus menjelaskan jika panen jagung yang dilakukan kali ini secara manual oleh petani sendiri bersama keluarganya, sementara prediksi kami panen kali ini mencapai 1,76 ton atau dalam satu hektar bisa mencapai 8,8 ton, namun demikian untuk hasil akhirnya belum diketahui karena panen masih berlangsung.
Danramil 0815/06 Kemlagi Kapten Arm Edi Sutrisno, mengatakan, pendampingan yang dilakukan Babinsa merupakan tugas tambahan, dan bagian dari upaya khusus ketahanan pangan untuk komoditas padi, jagung dan kedele atau yang populer disebut Pajale.
Kehadiran Babinsa di lapangan, harus memberikan nilai tambah bagi peningkatan produksi pertanian, minimil memotivasi petani agar lebih giat dalam bertani sehingga siklus pangan berlangsung secara berkelanjutan dan kebutuhan pangan di wilayah terpenuhi.kata kapten Edi. (min)

Tags: