Tampak dalam foto babinsa setempat sedang membantu petani Dhadak tanaman padi di Desa Parengan Jetis.
Membersikan gulma dari tanaman padi atau yang lebih dikenal” Dhadak” adalah salah satu unsur yang menentukan Petani bisa panen atau tidak tanamannya.
Untuk itu dimasa usia 10 hingga 30 hari masa tanam petani harus sering merawat tanamannya,agar tidak ditumbuhi gulma yang akan mengganggu pertumbuhan padi. Senada dengan upaya membantu mewujudkan percepatan swasembada pangan di desa binaan.
Salah satunya Kerto Petani warga Desa Parengan Kecamatan Jetis Kabupaten Mojokerto dengan dibantu Babinsa Koramil 0815/07 Jetis Kodim 0815/Mojokerto, yakni Pelda Santoso turun melakukan dhadak bersama Senin 03/02/2020.
Dhadak pada tanaman padi varietas Ciherang berumur 30 hari ini, berlangsung di lahan seluas satu hektar, milik Kerto, anggota Poktan Tani Mulyo, Dusun Gondang Desa setempat.
Kepada bhirawa senin 3/2/2020. Pelda Santoso, mengatakan, jika perawatan tanaman padi kali ini berupa pembersihan gulma atau tumbuhan liar pengganggu tanaman agar tanaman padi dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal sehingga hasil panen meningkat.
Bila gulma atau rumput liar tidak segera dibersihkan maka perkembangan tanaman induk (padi) akan terganggu, karena unsur hara, cahaya, air dan nutrisi lainnya yang seharusnya hanya diserap tanaman padi namun ikut diserap oleh gulma.kata santoso.
Sementara itu, Plh. Danramil 0815/07 Jetis Kapten Arh Suminto, mengungkapkan aktivitas pendampingan yang dilakukan para Babinsa merupakan bagian dari upaya khusus (Upsus) ketahanan pangan guna membantu petani mewujudkan percepatan swasembada pangan sesuai yang diprogramkan pemerintah.
Kehadiran Babinsa dalam pendampingan ini, diharapkan mampu memotivasi petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian khususnya komoditas padi, yang endingnya selain mampu mewujudkan percepatan swasembada pangan, juga menambah pendapatan petani itu sendiri,” tutupnya Danramil yang sehari-hari menjabat Pasiops Kodim 0815/Mojokerto.(min)
