Tampak dalam foto babinsa Sugeng sedang membantu Petani menyemprot hama tanaman padi.
Pengendalian hama tanaman padi bagi petani adalah wajib hukumnya. Pasalnya sebaik apapun pengolahan lahan, pemilihan bibit unggul. Namun jika hama menyerang, tentu harapan panen melimpah bakal menjadi angan.
Sebagaimana dilakukan para petani di Desa Wonosari Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto ini. Di usia tanaman padinya berusia 45 hari, mereka beramai ramai melakukan penyemprotan,guna mencegah serangan hama.
Seiring dengan itu Babinsa Koramil 0815/12 Ngoro Kodim 0815/Mojokerto, Sertu Sugeng Prakto Wiyoto turun langsung ke sawah membantu dan memotivasi petani.bernama Tarno. Salah satu anggota poktan desa setempat. di desa binaan, sabtu 22/02/2020.
Penyemprotan tanaman seluas 4000 m dengan padi varietas IR-64 berumur 45 hari dilakukan petani menggunakan satu unit tangki handsprayer. Sementara obat tanaman yang digunakan yaitu Agrister, Dharmasan 600 EC, Recorplus dan Multi padiplus.
Babinsa Sertu Sugeng Prakto Wiyoto mengatakan, penyemprotan tanaman padi merupakan bagian dari fase perawatan dengan tujuan untuk mengantisipasi serangan hama atau organisme pengganggu tanaman (OPT).
Penyemprotan ini lebih pada upaya pencegahan yang dilakukan petani sehingga perkembangan tanaman padi lebih mulus dan diharapkan hasil panen yang dicapai kelak lebih optimal.
Adapun obat Agrister ini berfungsi membantu meratakan atau melekatkan pestisida ke permukaan daun yang mengandung lilin atau berbulu yang sukar ditembus air bahkan mampu melekatkan insektisida/akarisida pada hama yang mempunyai perisai dan hama-hama lain yang mempunyai lapisan lilin. Sedangkan Dharmasan 600 EC, berfungsi mengendalikan dan mematikan hama tanaman seperti serangga dan lain-lain.
Demikian pula dengan Recorplus, jenis fungisida ini berfungsi untuk mengendalikan dan membasmi jamur. Sementara multi padiplus, sejenis pupuk majemuk seperti ponska dan mutiara. Untuk padi, kakao dan kopi, yang biasa digunakan petani. Kata sugeng. (min)
