Babinsa Mojorejo Mojokerto Siap Dampingi Petani Panen Hasil Bumi

Tampak dalam foto salah satu petani sedang panen didampingi Babinsa. Dengan latar belakang areal persawahan desa sumbertani yang menguning, pertanda tanaman padinya siap dipanen.

Mojokerto. Bhirawa
Kemarau panjang yang identik dengan kekeringan, tanaman petani mati ataupun gagal panen. Nampaknya tidak berlaku di Kecamatan pungging Kabupaten Mojokerto.
Pasalnya Kecamatan pungging yang memiliki 19 Desa ini, pengairannya lancar meski musim kemarau seperti sekarang ini. Utamanya di Desa Mojorejo. Sehingga meski di daerah tetangganya mengalami kekurangan air, justru Kelompok Tani Desa Mojorejo panen raya padi.
Sebagaimana dikatakan Asmuin ( 55 th ) warga mojorejo kepada bhirawa saat memanen padi rabu 14/8/2019. Pekerjaan bertani seperti saat ini, telah digelutinya sejak turun temurun dari kakek neneknya.
Karena pertanian disini cukup bagus, air cukup, tanah subur sehingga tanaman pangan jika ditanam cukup berhasil. Seperti padi, jagung dan kedelai.
Seperti sekarang ini lahan sawahnya seluas 0,5 ha.yang sedang panen padi adalah tinggalan dari orang tuanya. Alhamdulillah hanya dengan bertani dirinya bisa menyekolahkan anaknya hingga perguruan tinggi.
Untuk panen kali ini adalah panen kedua di tahun 2019.panen yang pertama dulu bulan mei juga tanaman padi untuk tanaman selanjutnya maka jagung yang lebih tepat. Kata as,uin.
Menangkap akan kelebihan potensi desa yang baik untuk pertanian Kor amil 0815/11 Pungging Kodim 0815 Mojokerto melalui para Babinsa melaksanakan upaya khusus ketahanan pangan di wilayah binaan yang meliputi 19 desa.
Salah satunya Serma Lies Muhammad Rofiq, terus turun langsung membantu dan mendampingi panen padi diantaranya lahan seluas 0,5 hektar, milik Sobar, anggota Poktan Sumber Tani, Dusun Sumbertani, Desa Mojorejo.
Kata Babinsa Mojorejo, Serma Lies Muhammad Rofiq, untuk produktivitas padi dalam satu hektar mencapai 8 ton, namun untuk luas sawah 5.000 meter2 atau setengah hektar diperkirakan menghasilkan gabah seberat empat ton.
“Sementara untuk harga gabah kering panen (GKP) yang berlaku di pasaran saat ini pada kisaran Rp 4.200,- per kilogram dan untuk harga gabah kering giling (GKG) mencapai Rp 5.200 per kilogram,
Sementara itu pada pedampingan sebelumnya, milik Rozak panen padi di lahan seluas 5.000 meter2, anggota Poktan Sri Rejeki, Dusun Beringin, Desa Mojorejo. Di lokasi ini, panen padi dilakukan secara manual dan diprediksikan menghasilkan gabah seberat 4 ton. Sementara untuk harga GKP dan GKG tidak jauh berbeda dengan yang berlaku di Dusun Sumbertani.kata Rofik.
Danramil 0815/11 Pungging, Kapten Arh Aris Tiyono, mengatakan, aktivitas pendampingan yang dilakukan para Babinsa merupakan bagian dari upaya khusus ketahanan pangan, dan turunnya Babinsa ke lapangan, diharapkan mampu memberikan motivasi bagi petani dalam meningkatkan produksi pangan.
Para Babinsa akan membantu setiap hambatan dan kendala yang dihadapi petani guna dicarikan solusi mengatasinya, namun tentunya akan dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan Poktan, PPL maupun BPP setempat,” jelas Danramil. (Min)

Tags: