Babinsa Ngoro Jombang Tangkal Kenakalan Remaja Ditengah Covid-19

Sertu Mawang Supriyadi memberikan sosialisasi kepada pemilik bengkel motor untuk menangkal kenakalan remaja di tengah pandemi Covid-19, Sabtu (02/05). [arif yulianto/ bhirawa].

Jombang, Bhirawa
Di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) seperti sekarang ini masih saja banyak warga masyarakat yang tidak peduli dengan imbauan dari pemerintah. Seperti sejumlah remaja di Kabupaten Jombang, mereka tetap saja menggelar balapan liar di tengah imbauan dari pemerintah agar tetap di rumah untuk mencegah penyebaran Virus Corona.
Apalagi saat ini memasuki Bulan Suci Ramadhan, seharusnya diisi dengan beribadah di rumah, mereka malah melakukan Subuh on the road dengan balapan liar, Sabtu (02/05). Warga masyarakat yang melintas di jalan pun mengeluhkan tingkah laku para remaja tersebut.
Menyikapi hal ini, Babinsa Koramil 0814/14 Ngoro Kodim 0814 Jombang, Sertu Mawang Supriyadi dan Tim Satgas Covid-19 Desa Rejoagung, Ngoro, Jombang yang terdiri dari Linmas dan Karang Taruna turun tangan.
Sertu Mawang dan tim melaksanakan sosialisasi ke bengkel-bengkel motor yang terindikasi sering menjadi tempat nongkrong remaja untuk menseting motornya untuk di pakai balap liar.
Sertu mawang yg didampingi oleh Tim Satgas Covid-19 Desa Rejoagung, memberikan penekanan tentang bahaya Covid-19 dan bahaya balap liar.
“Karena ini juga tengah di gencarkan untuk memutus rantai penyebaran Virus Covid-19, maka dari itu kami menghimbau warga masyarakat khususnya para remaja yang melaksanakan balap liar supaya berhenti untuk tidak melaksanakan kegiatan balap liar tersebut,” ujar Sertu Mawang.
Dia menegaskan, apabila merela masih tetap saja menggelar balap liar maka unsur Tiga Pilar Desa Rejoagung tidak akan segan-segan untuk turun tangan dan menindak tegas semua remaja yang terjaring razia dan nan nantinya diminta mendatangkan orang tuanya serta membuat perjanjian supaya tidak lagi berkumpul dan melakukan balap liar.
“Hal ini kami lakukan agar mereka tidak melakukan aksi yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Karena aksi tersebut sangat mengganggu kenyamanan warga masyarakat Desa Rejoagung. Apalagi di tengah pandemi Covid-19, pemerintah sudah melarang berkumpul untuk menghambat penyebaran Virus Corona,” pungkas Sertu Mawang Supriyadi.(rif)

Tags: