Badan Pusat Statistik Kabupaten Probolinggo Canangkan Empat Desa Cantik

Pencanangan empat desa sebagai desa cantik.[wiwit agus pribaddi/bhirawa]

Kab Probolinggo, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Probolinggo melakukan pencanangan Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik Kabupaten Probolinggo tahun 2022. Pencanangan Desa Cantik ini dilakukan di empat desa meliputi Desa Klaseman Kecamatan Gending, Desa Bremi Kecamatan Krucil, Desa Alassumur Kulon Kecamatan Kraksaan dan Desa Maron Kidul Kecamatan Maron.

Pencanangan Desa Cantik ini dihadiri oleh Plt Kepala BPS Kabupaten Probolinggo Thomas Wunang Tjahjo, Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo Santiyono, Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian serta perwakilan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo.

Plt Kepala BPS Kabupaten Probolinggo Thomas Wunang Tjahjo, Senin (8/8) mengatakan Desa Cantik ini ada untuk seluruh Indoensia. Jadi Desa Cantik ini akan menjadi percontohan bagi desa yang lain.

“Ini tujuannya untuk meningkatkan literasi serta kesadaran peran aktif perangkat desa/kelurahan untuk penyelenggaraan kegiatan statistik dan membentuk agen-agen statistik di level desa dan kelurahan,” katanya.

Thomas menjelaskan pada dasarnya sekarang ini pemerintah secara umum di Indonesia sudah berorientasi kepada pembangunan dengan ujung tombaknya adalah desa, termasuk datanya semua pasti berasal dari desa. Seperti yang kemarin kalau ada permintaan data itu hanya di level OPD Kabupaten Probolinggo. Tetapi sekarang ini desa itu dianggap penting.

“Sementara desa dengan segala potensi dan kebutuhannya untuk membentuk statistik itu masih belum tahu. Disinilah BPS akan melakukan asistensi bagaimana untuk membentuk statistik. Mulai dari perencanaan, pengumpulan data dan pengelolaan sampai dengan diseminasi angka yang dibutuhkan tergantung kepada desa tersebut,” jelasnya.

Lebih lanjut Thomas mencontohkan kalau desa wisata cinta statistic atau Dewi Cantik itu potensi pariwisata apa yang ingin distatistikkan. Misalnya ada berapa homestay atau tour guide.

“Hal ini sangat bermanfaat sekali kalau itu distatistikkan sepreri bank data, tetapi berfokus ujung tombaknya ada di desa. Kalau empat desa ini berhasil akan menjadi percontohan bagi desa yang lain,” terangnya.

Menurut Thomas, alasan pemilihan 4 desa ini sebagai Desa Cantik karena melihat ketersediaan misalnya komputer atau internet di kantor desa, tingkat pendidikan kepala desa, status desa berdasarkan Indeks Desa Membangunnya dan potensi unggulannya.

“Harapannya empat desa ini bisa menghasilkan outcome atau output yang diharapkan. Harus ada managemen data yang baik, kesadaran statisik semakin tinggi, status desa semakin baik. Tanpa adanya data dan tanpa adanya pengelolaan terhadap data, maka itu tidak optimal,” ujarnya.

Thomas menegaskan setelah dicanangkan sebagai Desa Cantik maka keempat desa ini nanti akan bersama-sama menyepakati sebenarnya ingin statistik apa di desanya. “Namun demikian, nanti sudah ada pembicaraan yang akan kita coba fokus dulu untuk beberapa hal yang biasanya untuk Kabupaten probolinggo butuh perhatian, seperti pengentasan kemiskinan. Nanti akan diujicobakan mana datanya di empat desa ini selain kebutuhan desa tersebut,” tegasnya.

Melalui pencanangan Desa Cantik ini Thomas mengharapkan data itu semakin terkelola karena ini percontohan tidak hanya berada di lingkup desa tetapi sudah melibatkan server Diskominfo Kabupaten Probolinggo, maka secara otomatis `pada perangkat-perangkat level kabupaten sudah relatif lebih siap seandainya nanti program ini diterapkan secara lebih luas.

“Memang sekarang ini kalau pengumpulan data banyak sekali yang diberikan ke desa. Secara parsial desa banyak melayani permintaan data tanpa termanage dengan baik. Ini adalah salah satunya button up statistik. Artinya kebutuhan statistik yang dimulai dari desa atau dari level bawah,” tambahnya.(Wap.gat)

Tags: