Surabaya, Bhirawa
Predikat terbaik dalam menggelar Diklatpim masih layak diberikan kepada Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jatim. Karena dalam beberapa penyelenggaraan Diklatpim III maupun II selalu lulus 100%.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI DR Adi Suryanto, MSI mengakui Diklatpim sistem pembaharuan yang digelar oleh Badiklat Jatim sudah sangat bagus dan layak menjadi salah satu yang terbaik di Indonesia.
“Di provinsi lain masih ada peserta Diklatpim yang ditunda kelulusannya atau bahkan tidak lulus, tapi Badiklat Jatim selalu lulus 100 persen. Ini menunjukkan peran penyelenggara dan widya iswara sangat baik untuk membimbing peserta Diklat,” kata Adi Suryanto ditemui saat menutup Diklatpim II angkatan ke 43 di Badiklat Jatim, Kamis (15/6) sore.
Ia berharap Badiklat Jatim terus menjaga mutu pendidikan, sehingga lulusan dari Kampus yang berada di Jl Balongsari Tama Surabaya bisa mencetak calon pemimpin yang inovatif. “Bahkan pada angkatan ini ada 12 lulusan terbaik dan kita pilih 5 peserta paling baik,” katanya.
Ditemui ditempat yang sama Sekretaris Daerah Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM mengingatkan kalau Birokrasi dituntut terus berinoasi dalam memberikan pelayanan publik. Tentunya dengan manajemen anggaran yang efektif dan efisien, agar pembangunan benar-benar dirasakan manfaatnya.
Membuat terobosan dan inovasi, ide-ide baru yang berorientasi kedepan untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menjadi suatu keharusan bagi pemerintah agar mampu bertahan dan bersaing.
Pejabat eselon II sekarang ini, menurut Sekda, tidak bisa sekedar mengandalkan kemampuan manajemen untuk dapat mengelola organisasi secara normatif dan administratif. Melainkan harus mampu mengoptimalkan dan memperbaiki sistem. Sehingga dapat mendukung terwujudnya kinerja yang lebih efektif, efisien, inovatif, dan pelayanan publik yang prima.
“Untuk dapat menghasilkan kinerja yang baik. seorang pejabat eselon II dituntut mampu menterjemahkan visi misi kepala daerah melalui penetapan target kinerja yang sejalan dengan program prioritas maupun penunjang,” katanya.
Disamping itu, pejabat eselon II harus memiliki kepekaan terhadap perkembangan lingkungan strategis sehingga mampu mengambil langkah antisipatif dan efektif dalam mencapai hasil. Utuk itu diperlukan wawasan dan jejaring yang luas.
Sementara itu Kepala Badiklat Jatim, Dr Mujib Affan mengatakan selama ini terus meminta kepada staf Badiklat maupun widya iswara untuk terus memberikan pelayanan kepada peserta. “Tugas kami adalah memberikan pelayanan dan fasililtas agar peserta merasa nyaman selama proses belajar,” katanya. [wwn]