Badiklat Jatim Miliki 15 WI Ahli Utama

Kepala LAN Dr Adi Suryanto, MSi bersama Kepala Badiklat Jatim, Dr Akmal Boedianto. wawan triyanto

Kepala LAN Dr Adi Suryanto, MSi bersama Kepala Badiklat Jatim, Dr Akmal Boedianto. wawan triyanto

Surabaya, Bhirawa
Kredibilitas Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jatim untuk menjadi kawah chandradimuka bagi para PNS, kini sudah tidak diragukan lagi.  Karena instasi pemerintah yang berada di Jalan Jalan Balongsari Tama, Surabaya itu kini memiliki 15 widyaiswara (WI) ahli utama.
Sebelumnya Badiklat hanya memiliki enam WI ahli utama, namun dari hasil orasi ilmiah yang digelar Hotel Elmi Surabaya beberapa waktu, sembilan peserta  yang mengikuti orasi ilmiah dinyatakan layak menjadi WI ahli utama oleh Tim Pembahas terdiri dari tiga pakar, yakni  Dr. Aman Sudarto, Drs. MSi, Widyaiswara Utama Badan Diklat Jawa Timur, Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA Guru Besar ITS yang juga pakar metodologi penelitian, Prof. Dr. Wahyudi Siswanto, MPd Guru Besar Universitas Negeri Malang yang juga pakar manajemen pendidikan.
Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN), Dr Adi Suryanto, MSi menyambut baik bertambahnya WI Utama di Badiklat Jatim. Ia berharap Badiklat Jatim mampu meningkatkan mutu pendidikan.
“Kalau bisa jumlah WI Utama ditingkatkan lagi, selaini itu Badiklat Jatim harus mampu menjaga mutu dan kualitas pendidikan,” kata Adi Suryanto saat ditemui usai membuka Diklatpim XLI di Gedung Badiklat Jatim, Selasa (17/5).
Lebih lanjut Adi berharap, nantinya para WI Utama bisa memotivasi para juniornya. “Istilahnya bisa ngemong para junior untuk berbagi pengetahuan,” katanya.
Sementara itu salah satu peserta Orasi Ilmiah yang kini menjadi WI Utama, Dr. Hary Wahyudi,SH, Msi menjelaskan, tujuan orasi Ilmiah sebagai wujud akuntabilitas akademis atas profesi yang disandang seorang pejabat fungsional WI ahli Utama agar senantiasa berusaha meningkatkan kompetensi, terutama pengembangan profesi dengan melakukan kajian ilmiah.
“Diharapkan WI memilik kebaharuan wawasan, pengetahuan, keahlian, jaringan dan keterampilan sesuai dengan perannya yang menjalankan profesi sebagai pengajar, konsultan, pembimbing, coaching andtraining; yang senantiasa mengembangkan konsep berpikir positif, kreatif, inovatif, rasional, dan objektif,” katanya. [wwn]

Tags: