Bagikan Masker, HS Hingga Hasil Panen

Proses pengepakan bantuan oleh lembaga sosial kemasyarakatan yang untuk masyarakat terdampak virus Covid-19 di Kabupaten Tuban yang didikrim melalui Ojol.

Tumbuh Kepedulian Ditengah Keterbatasan
Tuban, Bhirawa
Wabah virus Corona (Covid-19) yang penyebaranya semakin masif, “Memaksa” berbagai kalangan, baik institusi pemerintah, perusahan bahkan lembaga dan organiasi sosial, juga pegiatan sosial untuk lebih inten membantu memutus matarantai penyebaran virus yang tergolong sangat cepat penyebaranya.
Berbagai cara dilakukan, mulai dari memberikan donasi, memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) pada tenaga medis, melakukan penyemprotan disinfektan ditempat umum, memebrikan masker, pembagian Hand Sanitizer (HS) pada penguna jalan, memberikan makan pada abang becak, ojek Online (Ojol), hingga membagikan dengan Cuma-Cuma hasil panen pertanian.
Setelah beberapa wilayah, terutama di Jawa Timur telah menetepkan status Pembatasan Sosial Berskela Besar (PSBB), upaya penegakan disiplin pembatasan keluar rumah, penggunaan masker di luar rumah terus digalakkan.
Pembentuan satuan tugas (Satgas) Covid-19 mulai tingkat Kabupaten hingga tingkat Desa juga tak lepas dari tanggungjawab aparat TNI dan Polisi menggelar operasi gabungan di jalan raya
Para pengendara yang tidak menggunakan masker langsung dihentikan dan diberikan pemahaman oleh tim gabungan. Para penguna jalan ini ditanya kenapa tidak memakai masker, padahal pemerintah sudah mewajibkan upaya bersama dalam rangka percepatan penanggulangan Covid-19.
“Dengan operasi ini, kita ingin menggugah kesadaran warga yang beraktivitas di luar rumah melalui pendekatan yang lebih tegas, mengingat sosialisasi sudah dirasa cukup” Bredy Ariyanto, Camat Merakurak Senin (20/4).
Salah satu pengguna jalan yang terjaring operasi tersebut mengaku kaget. Ia tidak menyangka bakal dihentikan, mengingat sudah memakai helm standar.
“Alhamdulillah ternyata dikasi Masker dan Hand Sanitizer gratis” tambahnya.
Selain Satgas Covid-19 yang terdiri dari aparat Kepolisian dan TNI, kegiatan ini juga dibantu oleh Pilar sosial dari unsur Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Tagana dan Pendamping PKH setempat.
Junaidi, Korcam PKH Merakurak, mengaku senang dengan model kegiatan ini, mengingat lebih efektif dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memakai masker.
“Kami dari Kemensos memang sedang menggalakkan sosialisasi melalui tagar #AyoBermasker. Jadi kalo ada operasi seperti ini, semoga saja masyarakat akan takut keluar rumah tanpa memakai masker” kata Junaidi.
Pada sisi lain, dampak Covid-19 yang tak kunjung reda dan mematikan sumber ekonomi masyarakat menengah ke bawah, komunitas peduli yang tergabung dalam Posko Bersama Tuban lawan Covid-19 juga menyalurkan bantuan kepada kelompok terdampak Covid-19.
Pendistribusian paket bantuan ini benar-benar mengikuti prinsip physical distancing dengan menghindari kerumunan. Untuk itu, posko dibantu relawan dari komunitas Ojek Online melakukan distribusi door to door langsung ke penerima bantuan.
“Kita ingin menerapkan protokol kesehatan, physical distancing, dengan menghindari kerumunan dalam pembagian paket donasi, sehingga kita sampaikan paket donasinya langsung door to door. Makanya kita sangat terbantu sekali dengan relawan Ojol yang bergabung dalam posko bersama ini,” kata Aji Dahlan, perwakilan Posko dari Pimpinan Cabang Lembaga Kemaslahatan Keluarga Nahdlatul Ulama (PC-LKKNU) Kabupaten Tuban.
Udin, salah satu relawan Ojol dari Grab menyampaikan motivasi keterlibatannya ini karena melihat teman-temannya sesama Ojol mulai sepi penumpang sejak virus Corona merebak.
“Daripada sepi penumpang, seharian mangkal kadang juga nggak dapat order, mending kita ikut bantu teman-teman di posko bersama ini” katanya.
Koordinator Posko Bersama Tuban Lawan Covid-19, Mujib Ridwan, melaporkan sejak posko bersama dibuka kemarin, antusiasme kelompok peduli untuk terlibat dalam penanganan dampak korona cukup luar biasa.
“Sampai hari ini posko telah menerima bantuan dari sejumlah pihak, mulai dari 100 paket sembako, 1000 masker, 1 kuintal cabai, juga donasi berupa uang tunai” terang Mujib.
Ditambahkan Mujib, 1 kwintal cabai itu merupakan bantuan yang tak disangka-sangka karena didonasikan oleh petani cabe asal Kecamatan Grabagan.
Masyhuri, salah satu petani Cabai asal Desa Grabagan yang menyerahkan bantuan ke posko menyampaikan bahwa yang dilakukannya sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat kota yang terdampak langsung secara ekonomi akibat terhentinya berbagai aktivitas masyarakat.
“Mumpung kita lagi panen cabe, karena yang kita punya ini ya kita donasikan lewat LKKNU ini. Ya demi kemanusiaan kita ingin saling berbagi mas” tandasnya.
Untuk diketahui, selain LKKNU dan Gusdurian, Posko Bersama Tuban Lawan Covid-19 ini juga didukung oleh Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG), LSM Srikandi, Lakpesdam NU, Grab hingga PMII.
Sementara menyikapi maraknya penolakan warga atas jenazah penderita Covid, Tasyhudi, Wakil Sekretaris PCNU Tuban, secara kelembagaan juga menghimbau kepada masyarakat untuk memahami bahwa COVID-19 itu sebagai penyakit, bukan aib.
“Mereka yang terinfeksi pandemi ini harus di motivasi dan didukung untuk sembuh. Masyarakat harus tetap tenang optimis dan jangan sampai mengucilkan saudara kita yang terkena Covid-19 dalam seluruh level, mulai dari ODR, ODP, hingga PDP. yang meninggal pun harus dihormati dan diperlakukan secara manusiawi” pungkasnya. [Khoirul Huda]

Rate this article!
Tags: