Bahas ISIS hingga Syiah, Kapolda Kumpulkan Ulama se-Jatim

Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf bersama KH Sholahudin Wahid saat silaturahim bersama ulama dan tokoh masyarakat se-Jatim di Pesantren Tebuireng Jombang, Senin (10/11).

Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf bersama KH Sholahudin Wahid saat silaturahim bersama ulama dan tokoh masyarakat se-Jatim di Pesantren Tebuireng Jombang, Senin (10/11).

Jombang, Bhirawa
Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menggelar silaturahim bersama 400 kiai dan tokoh masayarakat se-Jawa Timur, Senin (10/11). Pertemuan dengan ulama yang digelar di Pesantren Tebuireng pimpinan KH Sholahudin Wahid yang juga adik Gus Dur ini juga dihadiri KH Hasyim Muzadi, Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Selain dihadiri ulama dan tokoh masyarakat, pertemuan juga dihadiri seluruh Kapalres se-Jatim. Kapolda meminta terciptanya sinergitas antara polisi dan ulama untuk menciptakan suasanan kondusif. “Terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat yang kondusif dan mantap itu karena adanya sinergi antara polisi dan kiai serta kalangan pemuda,”ujar Kapolda Anas Yusuf mengawali pembicaraan.
Kapolda Anas Yusuf juga meminta agar para kiai mewaspadai gerakan ISIS. Selain itu juga meminta agar jangan mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Dikatakannya, sebagai orang baru di Jatim, dirinya punya kewajiban membangun silaturahim dengan seluruh elemen, termasuk kalangan pesantren.
Ke depan, kerjasama strategis antar kepolisian dan Polri perlu ditingkatkan lagi. “Saya mohon doa dari para kiai. Agar dalam mengemban amanah sebagai Kapolda Jatim selalu diberi kesuksesan. Yang terpenting lagi, Jatim selalu aman,” tandasnya menambahkan.
Kapolda Anas kemudian mencontohkan pentingnya kerjasama itu dengan simbol lima jari. Disampaikannya, lima jari ini jika bersatu, maka akan mudah mengangkat sesuatu. Tapi jika bekerja sendiri-sendiri makan akan sulit. Oleh karena itu, kerjasama antar elemen sangatlah penting.
Lebih jauh, dia juga menyinggung soal warga Syiah di Sampang Madura. Dia berharap agar aliran lain tidak melakukan kekerasan terhadap warga syiah. “Jangan sampai bertindak anarkis. Islam adalah rahmatan lil alamain, tidak dibenarkan menyakiti orang lain, kita wajib menghormati siapapun orangnya, apapun agamanya harus kita hormati,” ujar pria asal Brebes, Jawa Tengah ini.
Sementara itu, KH Sholahudin Wahid meminta jajaran aparat kepolisian juga mengerti terkait Islam Nusantara yang menjadi ciri khas islam di Indonesia yang merupakan ajaran yang dikembangkan ulama NU. “Ada 8 ranah budaya Islam di dunia, dan kita adalah bagian islam Nusantara yang diajarkan ulama ulama NU seperti KH Hasyim Asyari, KH Wahab Hasbullah dan juga Gus Dur,”ujarnya.
Sebelum menggelar silaturahim,  Kapolda Anas Yusuf mengajak seluruh Kapolres se- Jatim melakukan ziarah ke makam mantan Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Usai membaca tahlil, Kapolda didampingi KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) dan KH Hasyim Muzadi melakukan tabur bunga di makam mantan Ketua PB NU sekaligus pendiri NU KH HAsyim Asyari. [rur]

Tags: