Bahas Proyeksi Selingkar Wilis, Enam Kades Gelar Rakor

Suasana Rakor Selingkar Wilis yang dihadiri enam kepala daerah di di ruang rapat Praja Mukti Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun, Selasa (12/9). [sudarno.bhirawa]

Kab Madiun, Bhirawa
Enam Kepala Daerah (Kades) yang tergabung dalam Tunggal Rogo Mandiri (Tulungagung, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Kediri), melakukan rapat koordinasi guna memproyeksikan Selingkar Wilis sebagai proyek Pengembangan Wisata Nasional.
Hadir pada Rakor ini dari Kementrian PUPR, Komisi V DPR RI, dan BAPENAS. Rakor digelar di  ruang rapat Praja Mukti Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun, Selasa (12/9).
Bupati Madiun H. Muhtarom, S.Sos hadir dan menyampaikan sambutan selamat datang kepada seluruh Kepala Daerah yang hadir maupun mereka yang mewakili. Kepala Daerah yang hadir langsung antara lain Kabupaten Tulungagung dihadiri Wabup Drs. H. Maryoto Birowo, MM, Kabupaten Trenggalek dihadiri Bupati Dr. Emil Elestianto Dardak, M.Sc, Kabupaten Ponorogo dihadiri Wabup Drs. Sudarman, MM, Kabupaten Kediri dihadiri Bupati Hj. Harianti Sutrisno, Kabupaten Nganjuk dihadiri Kepala Bappeda.
Bupati Madiun dalam sambutannya antara lain menjelaskan, kawasan Selingkar Wilis mempunyai potensi yang sangat luar biasa, namun belum tergali secara maksimal yang perlu mendapatkan perhatian bersama.
Diharapkan dengan menyamakan presepsi dari enam wilayah Tunggal Rogo Mandiri (Tulungagung, Nganjuk, Trenggalek, Ponorogo, Madiun dan Kediri) ini, ke depan  kawasan Selingkar Wilis dapat diproyeksikan secara konkrit dan dapat menjadi sumberdaya alam yang dapat memeberikan kemakmuran bersama di enam wilayah kabupaten ini.
Untuk dapat mewujudkan impian ini, maka enam wilayah Tunggal Rogo Mandiri harus bisa melepaskan ego sektoral masing-masing selanjutnya saling bahu membahu menyukseskan cita-cita besar bersama ini.
Bupati Madiun H. Muhtarom, berharap melalui rapat koordinasi ini akan bisa menghasilkan sesuatu hal yang riil, tidak lagi sekedar wacana. Muhtarom, mencontohkan kalau ada perbaikan infrastruktur jalan saja, pastinya akan memberikan dampak luar biasa bagi pengembangan daerah.
Kepala BPIW Kementrian PUPR, Rido Matari Ichwan, menambahkan, bahwa pengembangan Selingkar Wilis ini bertujuan mewujudkan jejaring wisata pegunungan, pantai, panorama alam dan budaya yang bersinergi dengan pengembangan agrobisnis dan fisheries industri serta pengolahan bahan mineral untuk membangkitkan daya tumbuh kembang kawasan secara inklusif, berkelanjutan dan resilient.
Hal ini dimadsudkan untuk mengurangi disparitas Barat dengan Timur. Nantinya konsep dukungan terpadu infrastruktur oleh Kementrian PUPR terbagi dalam konektifitas antar kota atau jalan Nasional dan konektifitas di ring dalam Selingkar Wilis yang bisa mendorong berkembangnya wisata alam dan agrowisata serta konektifitas wisata unggulan daerah lainnya,
Bupati Trenggalek, Emil Dardak menjelaskan, bahwa pengembangan Selingkar Wilis kedepannya akan berdampak pada pengembangan daerah. Dicontohkan, dengan hanya dibukanya jalur transportasi baru yang menghubungkan Ponorogo-Trenggalek-Tulungagung perkembangannya sudah meningkat hingga tiga kali jalan untuk jalur ini, padahal jalur ini belum dibangun.
Apalagi Selingkar Wilis ini nantinya akan didukung dengan akan dibukanya ruang udara diwilayah Selatan Barat Daya untuk penerbangan sipil yang rencananya akan ditempatkan di Kabupaten Kediri.
Juga lanjutnya, pembangunan jalan Tol Solo-Kertosono dan Kertosono Kediri pastinya juga akan memberikan daya dukung pengembangan Selingkar Wilis, Kab. Trenggalek, Ponorogo dan Pacitan adalah daerah penghasil cengkeh yang cocok untuk pengembangan minyak atsiri.
Dengan saint technopark, minyak atsiri ini bisa menghasilkan beberapa turunan dengan nilai ekonomi tinggi. Apalagi, Trenggalek juga berpotensi untuk pengembangan agrowisata, peternakan sapi perah maupun potensi lainnya. [dar]

Tags: