Bahaya! PPP Hanya Dapat 2 Persen, Masih Masih di Bawah “Parliamentary Threshold”

Surabaya, Bhirawa
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) terkini menunjukkan bahwa elektabilitas Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menduduki posisi paling rendah dibanding partai lainnya.

Partai berlambang kabah itu hanya meraih elektabilitas 2 persen. Bahkan, partai ini berada di bawah Perindo yang bukan partai parlemen yang mendapat 2,6 persen.

“Karena itu, yang perlu dapat catatan atau perhatian di sini adalah PPP, karena survei terakhir hanya 2 persen masih di bawah parliamentary threshold 4 persen,” kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis survei yang ditayangkan di Youtube SMRC TV, dikutip pada Kamis (24/11/2022).

Deni mengatakan, jika keadaan itu tidak diubah, cukup berbahaya bagi PPP untuk lolos ke parlemen. Oleh karena itu, Deni menilai diperlukan langkah-langkah perbaikan yang signifikan pada PPP guna mendongkrak elektabilitasnya. Lebih lanjut, SMRC juga mengungkap perbandingan elektabilitas PPP terkini dengan hasil Pemilu 2019.

Deni mengungkapkan, terjadi penurunan dukungan terhadap PPP dibandingkan hasil Pemilu 2019. “PPP cenderung menurun dari 4,5 persen ke 2 persen,” ujar Deni. Tak sampai di situ, Deni juga mengungkapkan hal yang lebih mengkhawatirkan dan perlu menjadi catatan bagi PPP.

Berdasarkan pengalaman survei SMRC, PPP tak memiliki kemampuan untuk mobilisasi dukungan menjelang Pemilu. “Kalau PPP biasanya lebih predictable, sama dengan Golkar. Jadi, kalau suara di survei sebanyak x, hasil pemilu tidak begitu jauh dari x,” kata Deni.

Sebagai informasi, survei dilakukan dengan wawancara tatap muka terhadap 1.012 respoden pada 5-13 November 2022. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar lebih kurang 3,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen (asumsi simple random sampling). [geh]

Tags: