Baju Karya Siswa ‘Aztec’ Ditawar Rp 1 Juta

Tim dari Cabang Dinas Pendidikan sedang memantau hasil karya siswa SMKN 1 Buduran.

UKK SMKN 1 Buduran
Sidoarjo, Bhirawa
Karya siswa SMK Negeri 1 Buduran Sidoarjo betul-betul sangat mengagumkan. Bagaimana tidak, baru siswa kelas XII saja sudah bisa membuat karya yang luar biasa, yakni bisa membuat baju sendiri. Bahkan baju yang bertemakan ‘Aztec’ sudah ditawar pembeli hingga Rp 1 juta, belum dilepas oleh pembuatnya.
Hal tersebut terjadi pada UKK (Uji Kompetensi Keahlian) Program Tata Busana ‘Singularity’ SMK Negeri 1 Buduran, Sidoarjo, (30/4). Semua siswa kelas XII ‘Tata Busana’ telah menggelar hasil karya busananya. Ada sekitar 25 tema yang dipamerkan kepada kalayak, dengan tujuan sebagai bukti bahwa mereka berprestasi. Ilmu di sekolah ternyata benar-benar sudah siap terjun ke industri maupun berwiraswasta murni.
Kepala SMK Negeri 1 Buduran, Dra. Agustina, M.Pd membenarkan kalau anak didiknya kalau lulus bakal menjadi siswa yang mumpuni dan mandiri. Ia mencontohkan dalam jurusan tata busana tersebut, materi pembelajarannya tidak tanggung-tanggung, tapi diberikan secara detail, mulai dari nol hingga bisa mencipatkan baju, bahkan sampai mendisplay sekalian.
Menurutnya, sekolah telah membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap agar kompeten. Mereka harus mampu menggambar busana (Fashion Drawing) baik secara manual maupun menggunakan media digital.
“Mampu memilih bahan baku busana yang baik. Juga harus mampu membuat pola busana serta hiasannya sesuai dengan kondisi kebutuhan masyarakat,” katanya.
Oleh karena itu, dalam pameran ini merupakan hasil karya siswa semuanya. Mulai dari perencanaan, pemilihan tema, mendesign, membuat logo dan pemilihan kain. Kain polos putih didesign dengan komputer terus di print. Selanjutnya dibuat baju dari hasil rancangan yang sudah disiapkan. Bukan itu saja, mereka juga harus menambahkan aksesorisnya, model packagingnya, terakhir adalah mereka juga harus bisa mendisplay dengan bagus. “Itulah karya-karya mereka menjadi mahal. Jadi tidak hanya sekedar bisa membuat, tapi harus bisa merancang pola, tahapan secara keseluruhan,” jelas Agustina.
“Jadi kain-kain model ini tidak ada di pasaran. Murni karya anak-anak. Betul-betul Limited Edition kita yang punya. Keahlian ini sangat diperlukan, tidak hanya bisa membuat produk baju, tetapi tiap tahapan seluruhnya harus mereka kuasai, bahkan nanti sampai diparagakan,” terangnya.
Sementara Ketua Tim ‘Aztec’ Robiatul Maulidiyah siswa kelas XII Desain mengaku dengan hasil karyanya, karena sudah ada yang berminat hingga ditawar Rp 1 juta. Ia belum melepas, karena belum sebanding dengan yang sebagus itu. “Kombinasi corak, warna dan desiennya cukup matching, dan tema ini kami temukan bersama dengan teman-teman satu tim,’ ungkapnya bangga.

Cabang Dindik Jatim Apresiasi Karya Siswa
Dinas Pendidikan Jatim melalui rombongan petugas Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Sidoarjo yang memantau UKK Program Tata Busana ‘Singularity’ SMK Negeri 1 Buduran, Sidoarjo akan terus mendorong dan memotivasi siswa untuk berkarnya dengan baik.
“Hasil karya siswa ini betul-betul sangat bagus, sangat layak jual. perlu kita apresasi, kita dorong dan kita motivasi, bahwa SMK itu hebat, SMK itu bisa,” ungkap Kasi SMA/SMK/PK-LK Dra. Rintis Jona, M.Si
Ia katakan, dari hasil kompetensi ini produknya anak-anak cukup nyata, dan bisa dijual langsung. Artinya setelah keluar dari SMK mereka tidak akan menjadi pengangguran. Karena mereka sudah mempunyai hasil karya yang sangat bagus, jadi tidak harus mencari pekerjaan, kesana-kamari, dengan karyanya sendiri dia bisa mandiri, hasilnya juga tidak kalah dengan yang ada di pasaran.
Selaku Cabang Dinas, kita hanya bisa mendorong, apa yang mereka perlukan, mereka butuhkan kita bisa memberikan solusinya. Contahnya, apabila mereka perlu studi ke industry mana, termasuk keluar negeri pun kalau mampu kita bisa memfasilitasi.
“Apalagi sekarang ini, kita menghadapi industri 4.0 yang semua sudah pakai digitalisasi. Mereka ini sudah sangat siap menghadapinya,” katanya. [ach]

Tags: