Bakal Ada Batik Khas Lamongan untuk Pelajar

Ketua Dekranasda Lamongan Mahdumah Fadeli tertarik dengan salah satu desain peserta lomba. [suprayitno/bhirawa]

Ketua Dekranasda Lamongan Mahdumah Fadeli tertarik dengan salah satu desain peserta lomba. [suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Batik khas Lamongan, terutama batik tulis sudah semakin dikenal. Namun Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan Mahdumah Fadeli berharap semakin dikenal oleh generasi muda, terutama pelajar.
Untuk itu, dia kemarin menggelar lomba desain batik khas Lamongan di show room produk unggulan Lamongan. Pesertanya, adalah 79 pelajar SMP dan SMA sederajat se Lamongan yang terdiri dari 39 pelajar SMP
dan 40 pelajar SMA.
Selama empat jam, puluhan pelajar tersebut diberi waktu mendesain batik dengan pola khas Lamongan yang sudah ditentukan. Ketentuannya, desain yang digambar di media kertas tersebut harus mengandung unsur kekhasan Lamongan.
Obyek khas Lamongan yang sudah ditentukan panitia lomba adalah ikan bandeng dan lele, bunga melati, Sunan Drajat, dan singo mengkorok yang merupakan gamelan jawa peninggalan Sunan Drajat.
Kemudian obyek khas Lamongan lainnya yang bisa dijadikan dasar desain adalah Wisata Bahari Lamongan (WBL), Gua Maharani, biota laut, nasi boran, serta buah siwalan. “Peserta boleh memilih salah satu atau
serangkaian obyek khas Lamongan,” ujar koordinator lomba, Abdurrahman.
Dia menyebut juri lomba berasal dari Dewan Kesenian Lamongan (DKL) dan praktisi pembatik dari Lamongan. Sementara unsur yang dinilai adalah estetika, kreatifitas, ide desain, originalitas dan tentu saja harus
menggambarkan kekhasan Lamongan.
Menurut Mahdumah Fadeli, lomba tersebut digelarnya agar masyarakat semakin mencintai batiki khas Lamongan. Terlebih batik tulis Lamongan sudah semakin dikenal masyarakat luar, terutama batik dari pengrajin di desa Sendangduwur dan Desa Sendangagung Kecamatan Paciran.
“Saya berharap desain batik terbaik dari lomba hari ini bias digunakan sebagai seragam batik pelajar di Lamongan. Sehingga pelajar Lamongan akan semakin mencintai budaya sendiri dan memiliki jati diri
sendiri melalui batik khas yang dikenakan,” kata Mahdumah Fadeli. [yit]

Tags: