Bakesbangpol Gelar Situbondo Sosialisasi Wawasan Kebangsaan

Salah satu pembicara sosialisasi wawasan kebangsaan, Hj Ummi Kulsum memberikan materi kepada ratusan peserta guru sejarah dipendopo kemarin. [sawawi/bhirawa].

Salah satu pembicara sosialisasi wawasan kebangsaan, Hj Ummi Kulsum memberikan materi kepada ratusan peserta guru sejarah dipendopo kemarin. [sawawi/bhirawa].

Situbondo, Bhirawa
Guna untuk meningkatkan pengetahuan terhadap pentingnya wawsan kebangsaan dan karakter bangsa serta untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan cinta tanah air ditengah masyarakat, Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Kabupaten Situbondo menggelar sosialisasi yang diikuti 75 guru sejarah/pendidikan kewarganegaraan di tingkat Sekolah Dasar se-Situbondo, kemarin. Acara yang dilaksanakan di pendopo Kabupaten itu dibuka Staf Ahli Bupati, Taufik Hidayat dengan didampingi Kepala Bakesbangpol Edi Susilo dan sejumlah pembicara dari Badiklat Provinsi Jatim.
Menurut Edi Susilo, kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan diharapkan dapat memberikan pemahaman wawasan kebangsaan sehingga bisa menumbuhkan kesadaran masyarakat bernegara dan berbangsa yang tinggi. Selain itu, kata mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan itu, mewujudkan prilaku bagi WNI sehingga memiliki jiwa rela berkorbandan cinta tanah air. “Kami juga ingin kegiatan ini dapat mewujudkan guru/pengajar memiliki tanggung jawab moral dalam menanamkan semangat kebangsaan,” terang Edi Susilo.
Kata Edi, agar program sosialisasi wawasan kebangsaan tepat sasaran, ia melibatkan sejumlah pembicara yang berkompeten dibidangnya. Diantaranya, Ketua TP-PKK Situbondo, Hj. Ummi Kulsum yang mengupas soal ‘pemahaman guru/pendidik untuk memperkuat pemahaman anak didik teradap sejarah perjuangan bangsa’. Selain itu, lanjut mantan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM itu, pihaknya juga mendatangkan pembicara dari Paso Deka Badiklat Pemprov Jatim. “Badiklat Jatim mengangkat perihal kearifan lokal sebagai pijakan untuk hidup bernegara,” tutur Edi.
Edi menambahkan, bentuk kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan metode ceramah, dialog/musyawarah, diskusi serta tanya jawab. Selain mengupas dua topik tersebut, lanjut mantan Kabag Pembangunan itu, pihaknya juga memberikan beberapa materi penting lain diantaranya, penanaman karakter nasionalisme pada siswa SD.”Kami juga mengundang Dandim Situbondo guna memberikan materi ‘menghadapi ancaman bahaya laten terorisme, komunisme dan fundamentalisme,” pungkas Edi. [awi]

Tags: