Bakesbangpol Kabupaten Malang Tekan Angka Golput di Pilgub Jatim

Kab Malang, Bhirawa
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2018, terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat kabupaten setempat, guna untuk memberikan pemahaman pentingnya demokrasi dalam Pilgub Jatim mendatang.
Selain itu, kata Kepala Bakesbangpol Kabupaten Malang Bachrudin, Kamis (7/6), saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, sosialisasi yang kita lakukan juga untuk menekan angka golongan putih (golput) atau warga yang memiliki hak suara tapi tidak mau memilih saat pesta demokrasi Pilgub berlangsung.
Sedangkan dalam sosialisasi Pilgub tersebut, pihaknya memiliki target pada pemilih pemula yaitu para pelajar yang usianya sudah memasuki 17 tahun dan kaum perempuan.
“Kami mengajak masyarakat supaya lebih bijak dalam mengikuti pesta demokrasi, sehingga jangan golput, serta hindari adanya money politic atau politik uang dalam pelaksanaan Pilgub, khususnya bagi para pemilih pemula dan kaum perempuan,” ucapnya.
Menurut Bachrudin, sosialisasi Pilgub sudah kita lakukan sejak bulan Mei 2018, dan memang kegiatan sosialisasi itu ada anggarannya. Dan kegiatan tersebut kita laksanakan di tujuh eks kawedanan, dan yang kita utamakan dalam sosialisasi tersebut pemilih pemula dan kaum perempuan.
Sehingga dengan kita berikan pemahaman terkait pentingnya memilih pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim, agar mereka memiliki tanggungjawab untuk memilih pemimpin.
“Dan setiap perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) baik itu pemilihan Bupati/Wali Kota, Gubernur maupun Presiden, hal ini membuat angka golput cukup tinggi. Sedangkan faktor yang menyebabkan angka golput tinggi, salah satu penyebabnya adalah money politic,” ungkapnya.
Dengan adanya money politic, papar dia, telah membuat masyarakat bingung untuk pemilih calon pasangan pemimpin daerah, karena ada rasa tidak enak akibat menerima berbagai imbalan dari para kandidat. Akibatnya, masyarakat pun cenderung tidak memilih, sehingga lebih memilih golput.
Dan agar masyarakat yang khususnya pemilih pemula dan kaum perempuan tidak dilematis, maka diperlukan pembekalan mengenai pentingnya memilih pemimpin baru. Sebab, pemimpin baru akan berpengaruh pada perkembangan di masing-masing daerahnya.
Untuk Pilgub Jatim 2018, Bachrudin katakan, dirinya memprediksikan jika angka pemilih di Kabupaten Malang bisa mencapai 70 persen atau yang hadir untuk melakukan pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS). “Kami juga berharap, agar masyarakat kabupaten ini berperan aktif dalam menyukseskan pesta demokrsasi Pilgub yang akan berlangsung pada 27 Juni 2018 mendatang,” ujar dia. [cyn]

Tags: