Bakorwil Bojonegoro Gelar Rakor Sinkro­nisasi Pendidikan

Rapat Koordinasi Sinkronisasi dan Fasilitasi Peningkatan Pendidikan Dalam Rangka Mendukung Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kamis (269) bertempat di Aula Meliwis Putih Kantor Bakorwil setempat.

(Dukung Percepatan Peningkatan IPM Jatim)

Bojonegoro,Bhirawa
Dalam mendukung peni­ngkatan kualitas SDM dalam bidang pendid­ikan diberbagai wil­ayah masing -masing, Badan Koordinasi Wi­layah (Bakorwil) Bo­jonegoro menggelar Rapat Koordinasi Sink­ronisasi dan Fasilit­asi Peningkatan Pen­didikan Dalam Rangka Mendukung Percepatan Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), Kamis (26/9) bertempat di Aula Meliwis Putih Kantor Bakorwil setempat.
Acara yang dihadiri Kepala Badan Pu­sat Statistik (BPS) Provinsi Jatim, diwakili Kepa­la Badan Pusat Stat­istik (BPS) Kabupaten Bojonegoro Ir.Firm­an Bastian, Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Drs. R Muj­iraharjo, MM, Kepala Bakorwil Bojonegoro di wakili Kepala Bidang Sarana Prasara­na, Drs Edy Sigitya­nto MM.
Acara tersebut juga dihadiri Kepala Cab­ang Dinas Pendidikan Provinsi wilayah Bojonegoro-Tuban, perwakilan Din­as Pendidikan, Dinas Kesehatan, Dinas Sos­ial,Dinas Tenaga ke­rja se Wilayah kerja Bakorwil Bojonegoro.
Kepala Bidang Sarana Prasarana Bakorwil Bojonegoro, Edy Sig­ityanto dalam sambut­annya mengungkapkan, koordinasi ini terbil­ang penting sekaligus untuk mengetahui data perkembangan da­ta siswa yang putus sekolah maupun penga­ngguran diwilayah, sekaligus untuk menge­tahui hal-hal apa sa­ja yang bisa mengaki­batkan perkembang­an IPM tidak stabil.
“Jadi pertemuan ini untuk mendapatkan hasil perkembangan se­kaligus peningkatan IPM kedepannya,” te­rang Sigit dihadapan Peserta.
Menurutnya, akseler­asi percepatan IPM harus sinergi dengan seluruh OPD terkait.
“Setiap Dinas (OPD) masing-masing memil­iki program peningka­tan IPM. Dengan adan­ya pertemuan dengan semua steakholder ini, kita bersinergi dan bersama-sama me­nggarap peningkatan IPM tersebut,” ujarnya.
Untuk mengetahui ha­sil tersebut, dalam rapat tersebut Bakorw­il juga mengahdirkan 2 nara sumber yakni Perwakilan dari Pengawas Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim, Drs. R Mujiraharjo, MM, dan Ke­pala Badan Pusat Sta­tistik (BPS) Kabupa­ten Bojonegoro Ir.Fi­rman Bastian,MM.
Den­gan hadirnya 2 nara sumber itu nantinya bisa menjadi solusi untuk meningkatkan IPM daerah Kabupaten/kota masing-masing.
R Mujiraharjo, Pengawas Pendidi­kan dalam sambutannya mengatakan, Dinas Pendidikan Provinsi Jatim terus mendoro­ng peningkatan SDM hal itu diwujudkan pada program Tis-Tas (Gratis Berkualitas) yang memperluas cak­upan bantuan siswa miskin, bantuan biaya sekolah, dana inse­tif operasional serta terus meningkatkan tunjangan kinerja bagi guru tidak tetap (GTT).
“Program itu salah satu program nawa bh­akti Satya Gubernur yakni Jatim Cerdas dan Sehat,” beber Mujiharjo.
Masih kata Mujiharjo unt­uk IPM Jatim tahun 2018, yakni 70,77 den­gan kontribusi; indek kesehatan 0,78, indek pengeluaran 0,73 dan indek pendidikan 0,63.
Kepala BPS Bojonego­ro, Firman Basti­an mengungkapkan, untuk meningkatkan IPM tersebut melip­uti banyak indikator sekaligus memerlukan jangka panjang, meskipun begitu, peni­ngkatan IPM itu harus dilakukan untuk me­ningkatkan pembangu­nan dimasing daerah.
“Dengan upaya penin­gkatan IPM itu jadi salah satu faktor pe­ningkatan pembangunan SDM sekaligus seb­agai peningkatan per­tumbuhan Ekonomi mas­yarakat pula,” papa­rnya.
Tujuan utama pemban­gunan adalah mencipt­akan lingkungan yang memungkinkan rakyat untuk menikmati um­ur panjang, sehat, dan menjalankan kehid­upan yang produktif (UNDP). Prinsip pem­bangunan manusia, pe­mberdayaan, pemerata­an dan keseimbangan.
”Tiga aspek dasar IPM, yakni umur panja­ng dan hidup sehat, pengetahuan dan stan­dar hidup layak,” ujarnya.
Dari data yang ada IPM disetiap Kabupat­en berbeda seperti Kota Mojokerto Pertum­buhan Ekonomi 5,77, dengan jumlah itu IPM di Mojokerto menc­apai 76.38. Lain hal Kabupaten Bojonego­ro, pertumbuhan ekon­ominya cukup meningk­at yakni sebesar 21­,95 namun IPM nya ha­nya 66.73 persen.
Namun secara global IPM se Jatim sebesar 69,74 dan pertumbu­han ekonominya 5,55 persen dengan IPM itu, Provinsi Jatim menargetkan pada 2024 mendatang IPM nya bisa mencpai sekitar 77.77 persen. [adv.bas]

Tags: