(Wujudkan Nawa Bhakti Satya)
Bojonegoro,Bhirawa.
Kerusakan lingkungan memang menjadi masalah utama di Indonesia, oleh karenanya, untuk menanggulangi itu, perlu kerjasama antar instansi terkait agar kerusakan tersebut tidak semakin meluas. Terkait persoalan lingkungan itu, perlu kiranya juga jadi tanggung jawab bersama untuk memajukan pembangunan sekaligus bagaiman cara mempertahankan lingkungan agar tetap terpelihara, didukung dengan daya tampung yang terjaga.
Berkaiatan dengan itu Bakorwil Bojonegoro dirasa perlu menyelenggarakan, seminar enteprenurship berbasis lingkungan hidup dalam rangka hari menanam pohon Indonesia, kemarin (28/11) bertempat diaula UPT BLK Provinsi Jatim di Bojonegoro.
Turut hadir diantaranya Kepala Bakorwil Bojonegoro, Kepala Disperindag Provinsi Jatim atau yang mewakilinya, perwakilan DLH Bojonegoro, Penggiat Lingkungan Sehat dan UPT BLK. Seminar tersebut diikuti puluhan peserta mulai dari siswa-siswi SMA/SMK di Bojonegoro hingga pemerhati lingkungan.
Kepala Bakorwil Bojonegoro, Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno menyampaikan, kerusakan yang terjadi sekarang ini, bukan serta merta disebabkan aktivitas yang berlangsung saat ini, melainkan kejadian yang terjadi di masa lalu, dengan kondisi seperti itu dampaknya baru muncul sekarang sekalipun masalah tersebut hingga kini belum teratasi.
“ Makanya, menjaga lingkungan sangatlah penting, karena rata-rata permasalahan kerusakan lingkungan itu akibat ulah manusianya,” tutur Abimanyu.
Lanjut Abimanyu, kegiatan ini merupakan menindak lanjuti perintah Gubernur Jatim dalam rangka mewujudkan Nawa Bhakti Satya ke 9 Jatim Harmoni yang meliputi upaya dalam menjaga harmoni sosial dan alam dengan melestarikan kebudayaan dan lingkungan hidup.
“ Lingkungan sangat penting bagi kelangsungan hidup bagi kita semua. Apabila lingkungan tidak terjaga baik maka manusia, hewan dan tumbuhan tidak dapat bertahan hidup,” ujarnya.
Oleh sebab itu, agar bencana alam tidak terulang terus-menerus, kita harus menjaga dan melestarikan lingkungan ini, mulai dari sekarang marilah kita membenahi lingkungan kita.
Masih kata Abimaanyu selain kegiatan seminar dalam kesempatan ini juga sekaligus untuk memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), karena dengan menanam pohon kembali sebagai wujud untuk memulihkan kembali kerusakan hutan dan lahan yang ada diwilayah kerja Bakorwil Bojonegoro.
“ Tanggal 28 Nopember sudah ditetapkan HMPI yang dikuatkan dengan Keppres RI no 24 tahun 2008,” paparnya.
Lanjut Abimanyu, dengan penetapan HMPI itu mendorong masyarakat untuk ikut menanam pohon, pastinya pohon yang ditanam yang mempunyai nilai ekonomis agar mampu meningkatkan perekonomian masyarakat itu sendiri.
Penanaman pohon yang kita maksudkan disini adalah segala jenis tumbuh-tumbuhan yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Mulai dari menanam tanaman paling sederhana disekitar rumah kita, menanam buah-buahan, menanam bunga, menanam sayur-sayuran, ataupun menanam obat keluarga (toga) yang sangat berkashiat sebagai obat herbal dalam menyembuhkan berbagai penyakit.
Dengan menanam pohon sekaligus meggelar seminar diharapkan peserta mampu mengolah hasil produk unggulan itu sendiri sehingga punya nilai jual ekonomis. [bas]