Bakorwil Pamekasan Bina Aparatur Sipil Negara

Motivator, Ir. Misbahul Huda, saat memberikan ceramah ilmiah di kantor Bakorwil Pemerintahan & Pembangunan Pamekasan, jalan Slamet Riyadi 1, diikuti kepala dan Sekretaris, serta seluruh karyawan dan karyawati, serta para istri.

Motivator, Ir. Misbahul Huda, saat memberikan ceramah ilmiah di kantor Bakorwil Pemerintahan & Pembangunan Pamekasan, jalan Slamet Riyadi 1, diikuti kepala dan Sekretaris, serta seluruh karyawan dan karyawati, serta para istri.

Pamekasan, Bhirawa.
Kepala Bakorwil Pemerintahan dan Pembangunan Pamekasan,  Dr. Ashar, mengatakan, pembinaan Aparatur Sipil Negeri (ASN), sebagai langkah lembaga ini meningkatkan prestasi pelayanan didukung birokrasi karyawan -karyawati unggul individual dalam  rasa kebersamaan.
Pembinaan peningkatan motivasi dan integritas karyawan ANS, diikuti Kepala dan Sekretaris Bakorwil dan jajarannya, serta para istri, berlangsung satu hari di ruang pertemuan, Senin (25/1),  menghadir pembicara Ir. H. Misbahul Huda, M.BA. “Kami hadirkan pak Misbahul Huda sebagai motivator, karna cukup berpengalaman dalam merangsang dan memberi pemahaman membangun etos kerja yang cerdas dan berintegritas,” tambahnya.
Dikatakan, membangun motivasi dalam ceramah itu menjadi inspirasi bagi teman-teman, bahwa pekerjaan itu bukan kewajiban sudah menjadi kebutuhan, sekaligus ibadah dan pengabdian kepada bangsa dan Negara serta pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Keempat persoalan cerdas, fisik, intelektual, spiritual dan impremalisem itu, teman-teman bisa menciptakan etos kerja yang mumpuni. Supaya lembaga ini sesuai tugas pokok  di bidang sinkronisasi, koordinasi, memfasilitasi di 6 Kabupaten dan satu Kota dalam penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan.
“Membangun semangat kerja bukan semata perkembangan globalisasi dan MEA saja. Penciptaan iklim kerja individual, mandiri menghasilkan kebersamaan itu adalah bagian dari ibadah dan pengabdian,” tandas Ashar, mantan Sekdakab Sampang ini.
Sementara Misbahul Huda dalam ceramah ilmiah dalam memotivasi kerja dan integritas pegawai ANS, mengatakan, revolusi mental oleh Presiden RI Djoko Widodo, di era reformasi 1998 lalu. Perubahan itu ada dipermukaan berupa institusi, metalnya belum digarap. Begitu disentralisasi terjadi korupsinya yang marak.
“Revolusi mental dibutuhkan. Kenapa? Karna transportasi organisasi dibutuhkan menghadapai globalisasi, entah MEA, apapun bentuk yang dibutuhkan kekuatan. Yaitu adalah kekuatan spiritual dan tidak cupuk pendekatan budaya dan lainnya,” tandasnya.
Soal kemampuan ASN berbeda-beda, menurut Misbahul Huda, berbeda-beda boleh saja. Asal seperit spiritual dan metal itu sudah tertanam di setiap ANS maka akan tercipta etos kerja yang saling bersinergis dan dapat menjadi pelayan yang terbaik.
Dikatakan, dikedepan sepirit spiritual itu agar supaya pegawai ASN dalam bekerja yang ada hanya ibadah dan pengabdian, serta motivasi kerja berbasis spiritual harus ikhlas dan totalitas. “Jangan lupa, mengawali sebuah pekerjaan itu, harus punya visi dan misi agar supaya ada target yang jelas,” tambah Misbahul Huda. [din,adv]

Tags: