Bakorwil V Jember Gagas Tim Percepatan Peningkatan IPM – IKH

Nyigit Wudi Amini Kasi Perencanaan Program dan Anggaran BKKBN Provinsi Jatim saat Rapat Singkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Peningkatan Jaringan Keserasian Sosial Dalam Upaya Mendukung Meningkatkan IPM di wilker Bakorwil V Jember, Kamis (27/6/2019)

Jember, Bhirawa
Rendahnya Indek Pembangunan Manusia (IPM) dan Indek Kesejahteraan Hidup (IKH) di Jawa Timur , mendorong Bakorwil V Jember untuk mengupayakan percepatan peningkatan dua indikator kesejahteraan tersebut.
Jawa Timur sendiri masuk peringkat 15 Nasional. Posisi ini termasuk paling rendah di Pulau Jawa setelah Provinsi Banten. Berdasarkan data, IPM Jawa Timur berkisar 7,77 persen, sedangkan Indek Kesesejahteraan Hidup (IKH) Jawa Timur ada diperingkat 22 nasional.
Padahal, Jawa Timur laju pertumbuhan ekonominya diatas rata-rata nasional.” Hal ini menjadi ironi, satu sisi laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur diatas rata-rata nasional, sisi lain IPM dan IKH Jawa Timur masuk kategori rendah,” ujar Kepala Bakorwil V Jember R.Tjahjo Widodo saat membuka Rapat Singkronisasi dan Fasilitasi Penyelenggaraan Peningkatan Jaringan Keserasian Sosial Dalam Upaya Mendukung Meningkatkan IPM di wilker Bakorwil V Jember, Kamis (27/6).
Oleh karena itu, melalui pertemuan ini, Bakorwil V Jember dapat menghasilkan formula baru dalam mendorong peningkatan IPM dan IKH di Jawa Timur, khususnya di Bakorwil V Jember.
“Kita berkumpul disini, selain menjalin tali silahturahmi sekaligus mencoba bersinergi dalam mencari solusi terbaik dalam membangun sinergitas jaringan kerjasama keserasian sosial dalam upaya mendukung pengingkatan IPM dan IKH di Jawa Timur,” katanya.
Hadir dalam kegiatan ini dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial dan BKKBN Provinsi Jawa Timur dan akademisi dari Universitas Jember sebagai narara sumber serta OPD terkait dan TP PKK se Bakorwil V Jember.
” Untuk menciptakan harapan tersebut, kita perlu bertindak nyata khusus di wilayah Bakorwil V Jember seperti apa?, Jika ada kemungkinan kita bentuk tim percepatan peningkatan IPM dan IKH di Wilker Bakorwil V Jember dengan SK Gubernur Jawa Timur.
Oleh karena itu, diharapkan ada peran aktif, terobosan, gagasan yang bisa jadikan rujukan dan rekomendasi terbaik menjawab tantangan ini,” tandas Tjahjo kemarin.
Nyigit Wudi Amini Kasi Perencanaan Program dan Anggaran BKKBN Provinsi Jawa Timur mengaku mendukung upaya Bakorwil V Jember dalam percepatan IPM dan IKH di Jawa Timur dan Bakorwil V khususnya. Menurutnya, akselerasi percepatan IPM dan IKH harus sinergi dengan seluruh OPD terkait.
“Setiap dinas (OPD) masing-masing memiliki program peningkatan IPM termasuk lembaga kami (BKKBN). Dengan adanya pertemuan dengan semua steakholder ini, kita bersinergi dan bersama-sama menggarap peningkatan IPM tadi,” ujar Nyigit kemarin
Menurutnya, peningkatan IPM ini diawali dari keluarga.Dengan keluarga yang tangguh akan meningkatkan IPM di Jawa Timur. “Bagaimana meningkatkan ketahanan keluarga. Dengan generasi berencana, dapat mendongkrak IPM. Semua ter implementasikan melalui kampung KB yang sudah menjadi program sebelumnya. Kampung KB ini bukan hanya sekedar dibentuk, tapi betul-betul dirasakan oleh masyarakat” tandasnya pula.
Lain halnya yang disampaikan oleh Sulvi Dwi dari Dinas Kesehatan Pemprov Jatim. Menurut Sulvi ada tiga hal yang dapat meningkatkan IPM, yakni Kesehatan, Pendidikan dan Sosial Ekonomi. Dari segi kesehatan, kata Sulvi, lembaganya membidik sasaran program prioritas. Yakni penyakit tidak menular, tekan angka kematian Ibu dan Neovitas, stunting, TBC dan Imunisasi.
Dinkes Jatim melakukan program pendampingan Poskestren di 38 Kab/Kota se Jatim. Kampanyekan resiko kematian ibu dan anak, pengembangn aplikasi konsultasi ibu hamil dan paska kehamilan serta melakukan konseling dari pintu ke pintu.
“Kita berikan pemantapan perilaku hidup bersih dan sehat kepada Poskestre dan masyarakat sekitar. Ada sekitar 3.213 Poskestren yang tersebar di 38 Kabupaten dan Kota se Jatim yang sudah dilakukan pendampingan,” ungkapnya pula.
Sementara, Dekan FKM Universitas Jember Irma Prasetyowati yang juga hadir dalam kegaiatan tersebut merespon positif upaya Bakorwil V Jember dalam upaya percepatan IPM dan IKH di Jawa Timur dan Bakorwil V Khususnya. Menurut Irma, lembaga siap melakukan pendampingan jika dibutuhkan oleh OPD terkait dalam rangka singkronisasi.
“Kami lebih mengarahkan bagaimana melakukan assesment, melakukan pengembangan program dan mengidentifikasi masing-masing tupoksi dari OPD untuk dibahas dalam focus group discussion dari masing-masing OPD. Kemudian kegiatan yang ada irisannya, kita optimalisasikan. Karena yang punya program OPD” ujar Irma kemarin.(efi)

Tags: