Bakorwil V Jember Pimpin Rakor Penanganan Bencana Tiris

Kepala Bakorwil R Tjahjo Widodo (tiga dari kanan) pimpin rakor penanganan bencana.

Probolinggo, Bhirawa
Sebagai tindak lanjut rapat koordinasi (rakor) dan kerja sama penanggulangan bencana alam banjir bandang di Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jember beberapa waktu lalu, kembali digelar rakor penanganan bencana alam di Kecamatan Tiris. Rakor yang dipimpin oleh Kepala Bakorwil V Jember R Tjahjo Widodo ini dihadiri sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi Jawa Timur.
Dari Kabupaten Probolinggo hadir Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Supriadi, Asisten Administrasi Umum Anung Widiarto, Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi, Pabung Kodim 0820 Probolinggo Mayor Inf Ciptadi, perwakilan Polres Probolinggo, Forkopimka Tiris dan OPD terkait di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Dari rakor tersebut diperoleh 8 (delapan) kesimpulan. Pertama, segera melakukan upaya normalisasi Sungai Pekalen. Tetapi karena Sungai Pekalen merupakan kewenangan Provinsi Jawa Timur, maka akan diusulkan kepada Gubernur Jawa Timut dan c/q OPD terkait.
Kedua, untuk relokasi rumah terdampak yang membutuhkan lahan untuk pembangunan rumah, Perhutani dapat menyediakan lahan asal ada permintaan tertulis dari desa setempat. Ketiga, BP DAS BRANTAS Jawa Timur siap memberikan bantuan reboisasi di sepanjang lereng Sungai Pekalen dan dapat segera dilaksanakan setelah menerima wilayah yang perlu dilakukan reboisasi dari kepala desa (kades) setempat.
Keempat, PTPN XII sudah memberikan CSR (Coorporate Social Responsibilty) berupa pembuatan bronjong satu titik di sungai Lawang Kedaton dan masih bersedia akan membantu di lokasi lain yang diperlukan. Keenam, perlu penanganan segera pembuatan plengsengan pengamanan jalan kabupaten di Dusun Lawang Kedaton Desa Andungbiru pada 2 (dua) titik lokasi. Karena kondisinya sangat mengkhawatirkan terjadi longsor yang akan berakibat memutuskan jalan tersebut dan longsoran dapat menimpa beberapa rumah di bawah jalan tersebut.
Kelima, permohonan desa tentang ketersediaan air bersih yang dibutuhkan masyarakat, karena ada jalur pipa air bersih yang hilang terkena bencana longsor yang lalu. Keenam, Perhutani pada musim penghujan tahun ini akan melalukan penanaman pohon-pohon keras pada titik rawan longsor guna pengamanan selanjutnya.
Ketujuh, hari ini jembatan darurat menuju Dusun Lawang Kedaton sudah bisa dilewati kendaraan roda 4. Dan, kedelapan, jembatan yang berada di perbatasan Probolinggo – Jember, sesuai gapura yang ada berada di Desa Gelang, Kabupaten Jember.
Rakor ini merupakan tindak lanjut hasil rekomendasi dari rakor yang digelar di ruang Bakorwil V Jember pada 20 Desember 2018 lalu. Dimana dalam rakor tersebut diperoleh 10 poin rekomendasi untuk program jangka pendek dan 6 (enam) poin rekomendasi untuk program jangka panjang.
Dimana rakor dan kerja sama penanggulangan bencana alam banjir bandang di kawasan Gunung Gambir wilayah Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo dan Kecamatan Sumberbaru Kecamatan Jember tersebut dihadiri Kepala Bakorwil V Jember R Tjahjo Widodo, Kepala BPBD Provinsi Jawa Timur dan BPBD se-wilayah Bakorwil V Jember meliputi Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, Kabupaten Probolinggo dan Kota Probolinggo, paparnya.
Tiga puluh lima siswa – siswi terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor desa Andungbiru, kecamtan Tiris di pastikan akan segera mendapatkan bantuan sarana prasarana sekolah dari Pemerintah kabupaten Probolinggo. Hal ini disampaikan oleh kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Probolinggo Dewi Korina.
Data yang sebelumnya sudah di verifikasi oleh jajarannya itu terdiri dari 20 siswa – siswi SMPN 3 Tiris Satu Atap dan 15 siswa – siswi SDN 2 Andungbiru. Selain rumahnya hanyut tersapu banjir, mayoritas dari mereka ini barang – barang peralatan sekolahnya rusak karena terendam air lumpur.
“Untuk paket bantuan siswa SD disiapkan oleh Dinas sosial berupa baju seragam merah putih, sepatu, tas dan alat tulis. Alhamdulillah untuk siswa SMP mendapat sumbangan kepedulian dari pak Sekda sebesar empat juta rupiah dan akan kami wujudkan seperti bantuan siswa SD,” jelas Dewi Korina.
Lebih lanjut Dewi Korina mengutarakan, bantuan ini sudah di salurkan siswa – siswi sedang masuk sekolah. Untuk bantuan jangka pendek bagi siswa siswi terdampak sudah teratasi, tinggal mengkaji upaya dan langkah lainnya yang bersifat jangka panjang untuk pemulihan Prasarana dan infrastruktur pendidikan seperti kemungkinan relokasi dan renovasi,” ungkapnya.
Untuk solusi yang bersifat jangka panjang, Dewi Korina mengutarakan beberapa kemungkinan yang rencananya akan di pertimbangkan bersama. Salah satunya adalah SMPN 3 Tiris Satu Atap yang akan di relokasi di desa Segaran.
“Jika diijinkan hal ini akan menjadi solusi terbaik, selain Jumlah jumlah siswa SD jauh lebih banyak, Segaran relatif lebih aman untuk kemungkinan bencana serupa. Untuk SD Andungbiru akan kami pasang bronjong lagi untuk tangkis banjir karena bronjong yang dipasang sebelumnya hanyut,” tambahnya.(Wap)

Tags: