Bakorwil V Jember Susun Paket Wisata Terpadu di Kota Probolinggo

Bakorwil V Jember Tjahjo kunjungi musium Rosulullah kota Probolinggo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kunjungi Musium Rosulullah, Hingga UMKM dan Onyek Wisata BJBR
Probolinggo, Bhirawa
Badan Kordinasi Wilayah (Bakorwil) V Jember beserta Beserta Bakorwil lain yang ada di Jawa Timur serta Dinas di Jawa Timur, bersama Pemerintah Kota Probolinggo, Penyusunan Paket Wisata Terpadu Bakorwil Pemerintahan Dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur,’ sekaligus melakukan kunjungan kerja program ‘di Kota Probolinggo. Kamis (18/2).

“Tujuan kerja, selain meningkatkan perekonomian di daerah dampak pandemi Corona 19, kita tingkatkan dan penguatan sektor pariwisata dan UMKM lokal, dan melakukan promosi wisata yang masih belum dikenal oleh para traveler, dan hasil olahan dan kerajinan UMKM, untuk pemasaran kedepannya”. Hal ini diungkapkan Kepala Bakorwil V Jember, Tjahyo Kumolo di gedung Puri Manggala Bhakti Pemkot Probolinggo.

Acara kunjungan kerja dari Bakorwil tersebut di hadiri, seluruh Kepala Bakorwil Se Jawa Timur, dan pejabat dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan ditemui oleh Asisten untuk mewakili Walikota yang sedang melakukan tugas pemerintahan ke luar kota, dan hadir menemui rombongan kunjungan Bakorwil, seluruh Kepala OPD.

Menurut Paeni Efendi, Asisten Pemerintahan Umum Pemerintah Kota Probolinggo, semoga dengan kunjungan kerja Badan Koordinasi Wilayah V Jember, bisa membawa angin segar dan peningkatan kemajuan perekonomian sektor kepariwisataan, dan bisa membangkitkan keterpurukan ekonomi dampak pandemi Covid- 19, yang sudah lama dirasakan masyarakat di Kota Probolinggo dan warga di seluruh Indonesia, merasakan penyebaran wabah asal Wuhan China.

“Semoga kedatangan kunjungan kerja semua Kepala Bakorwil dan para OPD Pemprov Jatim, membawa angin segar bagi masyarakat di Kota Probolinggo dan Pemerintah Kota Probolinggo, akibat dampak dari pandemi Covid- 19, semoga program Bakorwil V Jember, bisa memajukan pariwisata dan membangkitkan para usaha UMKM di Kota Probolinggo” ujar Asisten Pemerintahan Kota Probolinggo, Paeni Efendi.

Di Kota probolinggo ini cukup banyak distinasi wisata yang dapat dikunjungi wisatawan, mulai dari Wisata konservasi mangrove Pantai Permata Pilang merupakan salah satu destinasi wisata yang berbasis ekowisata di Kota Probolinggo. Wisata ini terletak di Jl. Anggrek Kelurahan Pilang Kecamatan Kademangan Kota Probolinggo.

Wisata ini dikelola oleh POKDARWIS dan diawasi oleh POKMASWAS. Hal yang dapat dilakukan ialah dengan cara pengembangan wisata melalui penambahan spot foto pada kawasan wisata tersebut, ini dilakukan sebagai cara untuk menarik wisatawan yang akan berkunjung.

Spot foto yang digunakan dengan mengusung tema ramah lingkungan dan bisa bertahan dalam jangka waktu yang berkelanjutan. Dengan memanfaatkan ketersediaan sumber daya alam berupa ranting dan kayu yang tidak terpakai dari hasil pohon mangrove.

Perlunya inovasi dan kreatifitas yang dimiliki dapat menunjang upaya pengembangan destinasi wisata konservasi mangrove Pantai Permata Pilang. Dipantai tersebut bisa dilakukan dengan mencari Kerang dan Tebalan dan bida dimask disana pula, lanjut Paeni.

Kota Probolinggo, memiliki museum sejarah peninggalan Rasulullah SAW. Museum untuk wisata religi itu diresmikan Wali Kota Hadi Zainal Abidin bertepatan dengan Hari Santri Nasional, Kamis 22 Oktober 2020 lalu.

Barang peninggalan sejarah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya menjadikan berkah bagi Kota Probolinggo. Dia meyakinkan kalau koleksi yang ada di dalamnya bukan barang seperti lainnya. “Sehingga museum ini diberi nama Museum Rasulullah SAW,” katanya.

Ia menjelaskan museum tersebut bisa disejajarkan dengan museum di luar negeri karena isinya bukan peninggalan barang sejarah biasa. Beberapa antara lain surban, rambut, darah bekam, kiswah, batu sijjil, alas kaki, baju perang, pedang Sayidina Khalid bin Walid serta barang bersejarah Islam lainnya. “Museum ini adalah anugerah untuk Kota Probolinggo hingga barang-barang tersebut bisa sampai di kota ini,” katanya.

Operasional Museum Rasulullah SAW menerapkan protokol kesehatan, antara lain semua pengunjung wajib bermasker, diukur suhu badan, mencuci tangan sebelum masuk museum dan ada pembatasan jumlah pengunjung. “Secara teknis, setiap hari museum dibuka selama 9 sesi, satu sesi selama 30 menit untuk 40 pengunjung,” katanya, “bagi pengunjung yang rentan seperti anak-anak untuk sementara dilarang masuk,” paparnya

Masih banyak lagi yang dapat di kunjungi di kota Probolinggo ini, Seperti Pelabuhan Probolinggo dan Pelabuhan perikanan pantai Mayangan, Beejay Bakau Resort (BJBR), tempat konservasi sekaligus destinasi wisata lengkap di Probolinggo. Sesuai dengan namanya, BJBR adalah sebuah kawasan hutan bakau yang luasnya mencapai 5 hektare dan dibangun sejak tahun 2013 lalu. Desain dari BJBR dirancang sedemikian rupa dengan mengunggulkan semangat cinta lingkungan.

Selain tidak kalah menariknya dengan Gereja Merah yang sudag banyak dukunjungi wisatawan luar neger seperti dari Belanda serta banyak lagi. Termasuk Kampung Batik Bremi dan UMKM Armada yang teris dikembangkan, tambah Paeni.(Wap/Adv)

Tags: