Baksos ‘Backpacker’ Siswa SMPIT Insan Kamil Hingga Puncak Bromo

Puluhan siswa SMPIT Insan Kamil doa bersama sebelum bagi-bagi Sembako di Masjid Ikhlas Wal Barokah Wonokerto, Probolinggo.

Sidoarjo, Bhirawa
Kegiatan Backpacker for Building Character  (BBC) berupa bakti sosial sepanjang perjalanan siswa SMPIT (Islam Terpadu) Insan Kamil Desa Sekardangan Sidoarjo telah berjalan dengan aman dan lancar. Para siswa kelas 9 yang terbagi dalam 7 kelompok melakukan perjalanan (27 – 29/9 ) hingga puncak gunung Bromo.
Menariknya, perjalanan dilakukan secara mandiri ala backpacker, dengan menggunakan transportasi kendaraan umum selama tiga hari. Dengan bekal uang saku yang cukup untuk perjalanan yang dimulai dari titik kumpul pertama yang sudah ditentukan.
“Rute tujuan hingga puncak Bromo, kendaraan yang digunakan, besaran ongkos yang diperlukan telah dipelajarinya secara online. Bahkan anak-anak juga bertanya-tanya kepada seseorang, orangtua atau siapapun yang mengerti hingga sampai tujuan,” tutur Kasek SMPIT Insan Kamil Ani Qotul Uhbah, Sabtu (30/9/2017).
Menurutnya, perjalanan mereka juga harus bermalam di masjid-masjid yang dilewati untuk bersosialisasi dengan takmir juga masyarakat sekitarnya. Satu masjid untuk satu kelompok saja. Sehingga ada 7 masjid yang dijadikn tempat bermalam sekaligus tempat beramal sholih.
“Mereka harus mengikuti semua arahan yang diberikan oleh takmir, dan membantu takmir melakukan tugas-tugasnya, seperti adzan, iqomah, membersihkan masjid, membersihkan halaman masjid, membersihkn kamar mandi serta terlibat dalam kegiatan yang ada di masjid. seperti mengajar TPQ dan lainnya,” jelasnya.
“Untuk mendukung kegiatan backpacker ini bisa berjalan dengan baik, tak lupa target-target ibadah juga kami berikan, seperti sholat berjamaah di masjid, tilawah 1 juz per hari, murojaah hafalan, sholat tahajud, sholat dhuha dan membaca dzikir selama perjalanan,” terang ustadah Ani Qotul Uhbah.
Adapun daerah yang dijadikan rute adalah melalui Bangil dan Probolinggo. Puncak Bromo dipilih karena akan memberikan klimaks dari perjalanan, dan  sebagai simbol kesuksesan setelah melewati berbagai ujian, rintangan yang sudah kami lewati. “Adapun titik-titik pertemuan seluruh siswa ada di SMPIT Al Uswah Bangil, SMPIT  Permata Probolinggo dan Desa Wonokerto,” ungkapnya.
Sementara salah satu peserta, Iqbal Kls 9-2 dan Ibrahim Kls 9-1 mengaku kalau kegiatan ini sangat menyenangkan, membuat bisa lebih mandiri.
“Ada rasa haru ketika baksos bertemu dengan ibu-ibu lansia. Mereka menangis hingga membuat kita ikut terharu,” ungkap Iqbal dan Ibrahim. Sisi lain backpacker ini adalah kegiatan bakti sosial sebagai implementasi dari karakter peduli dan berbagi. Para siswa juga membagikan paket sembako yang sudh disiapkan sejak awal. Bakti sosial yang dilakukan di Desa Wonokerto, Probolinggo, sebanyak 40 paket, sebagian di support oleh Komite Hebat SMPIT Insan Kamil.
Kegiatan rutin ini sebagai sarana pembelajaran  siswa untuk menumbuhkan, mengimplementasikan langsung jiwa sosial, kemandirian, daya juang dan menyelesaikan masalah. Juga saling menanggung beban, disiplin waktu, mengambil keputusan, bersosialisasi dan berkomunikasi dengan masyarakat.
“Juga pantang mengeluh, menjaga kesolidan dalam kelompok, sebagaimana yang dimiliki oleh para pejuang bangsa. Karena itu kegiatan ini kami namakan Backpacker for Building Character (BBC),” tambah Ani Qotul Uhbah. [ach]

Tags: