Baliho Kampanye Istri Bupati Nganjuk Dibredel Satpol PP

Satpol PP Pemkab Nganjuk menurunkan paksa baliho kampanye istri Bupati Nganjuk karena menggunakan fasilitas milik Pemkab Nganjuk. [ristika]

Nganjuk, Bhirawa
Baliho kampnaye Ita Triwibawati, istri Bupati Nganjuk Drs H Taufiqurrahman yang akrab disapa Bunda Ita dibredel oleh petugas Satuan Polisi Pamong Pemkab Nganjuk. Pasalnya baliho ukuran jumbo itu menggunakan fasilitas sosialisasi milik Dinas Kesehatan.
“Baliho kami lepas karena menempati space milik Dinas Kesehatan. Terpaksa kita turunkan, kita tidak tebang pilih, karena menggunakan space milik pemerintah daerah dan sudah ada Perda yang mengatur,” jelas Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Nganjuk Drs Abdul Wakid MM kepada Bhirawa.
Penertiban serupa, lanjut Abdul Wakid akan terus dilakukan baik baliho bacabup maupun baliho komersial yang tidak memiliki izin. “Izin itu bermacam-macam, ada yang izinya isidentil, hanya satu atau dua bulan, biasanya kerangka yang digunakan adalah bambu, kalau sudah menggunakan kerangka besi itu izinnya permanen, bukan hanya izin pemasangan saja, IMB juga harus ada,” tandas mantan Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Nganjuk tersebut.
Tentu Satpol PP tidak sembarangan berani melakukan tindakan tegas, karena baliho Bunda Ita adalah baliho yang dipasang oleh tim dari istri bupati, dimungkinkan melanggar Perda Perda Nomor 04 tahun 2011 tentang retribusi perijinan tertentu. Menyikapi banyaknya baliho permanen para kandidat bacabup, Abdul Wakid mengatakan masih menunggu rekomendasi dari Kantor Perizinan Pemerintah Kabupaten Nganjuk.  “Kalau tidak ada rekomendasi dari perizinan, kami juga tidak bisa melangkah, karena yang mengetahui baliho itu berizin atau tidak adalah perizinan, Pol PP melakukan penindakan,” paparnya.
Sejak empat bulan terakhir, setiap sudut jalan protokol di Kabupaten Nganjuk bertebaran baliho pencitraan dari calon kepala daerah. Gambar Novi Rahman Hidayat, M. Suryo Alam dan Bunda Ita dipasang berhimpitan, yang menjadi pertanyaan apakah mereka membayar retribusi perijinan iklan.
Pantauan Bhirawa, sejak pertengahan Juli 2017, Mohammad Suryo Alam dan Ita Triwibawati paling gencar melakukan pemasangan baliho. Menyusul belakangan Novi Rahman Hidayat. Gambar-gambar mendominasi dari pusat kota hingga daerah pelosok. Tak jarang letaknya berdempetan di satu titik lokasi.
Ita Triwibawati diketahui sudah mendaftar di PDIP, Golkar dan terakhir Nasdem pada 26 juli 2017 lalu. Sementara Suryo Alam, selain telah mendaftar di parpol asalnya, Partai Golkar, juga merapat ke Hanura. [ris]

Tags: