Balita Penderita Gizi Buruk di Kabupaten Lamongan Akhirnya Meninggal Dunia

Jajaran Forpimda saat menjenguk balita yang menderita gizi buruk di RSUD dR.Soegiri Lamongan.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Meilani Alfira Damayanti (2), balita yang menderita gizi buruk di Lamongan ahirnya menghembuskan nafas terahirnya setelah sepekan menjalani perawatan dan terahir di rujuk ke Rumah Sakit dr.Soetomo Surabaya. “Sebenarnya sejak Kamis kemarin, sudah dirujuk ke RSUD dr Soetomo Surabaya dan infonya meninggal di rumah sakit tersebut,” kata Kassubbag Hukum, Organisasi dan Pemasaran RSUD Dr Soegiri Lamongan, Budi Wignyo Siswoyo, Minggu (19/1) pagi.
Menurutnya, kondisi terakhir kemarin sebelum dirujuk ke Surabaya, Alfira masih belum bisa menyerap makanan dengan baik. Karena tim medis RSUD Dr Soegiri khawatir dengan perkembangan Alfira, akhirnya sepakat merujuknya ke RSUD dr Soetomo Surabaya. “Dirujuknya Alfira ke RSUD Dr Soetomo Surabaya karena perlu penanganan dan pemeriksaan lanjutan yang lebih lengkap. Dan infonya ia meninggal dunia di rumah sakit tersebut,” ungkap Budi Wignyo Siswoyo.
Sementara itu, Kabar tersebut juga dibenarkan oleh tetangga rumahnya, jika Alfira Damayanti meninggal dunia. “Nggeh mas, dik Alfi meninggal dunia pada hari Sabtu(18/1) kemarin sekitar pukukl 11.00 WIB dan Jenazah sudah dimakamkan di Desa Latukan kemarin petang,” tuturnya.
Ia berharap agar kedepan tidak ada yang mengalami hal yang sama hususnya di Desa Latukan.”Semoga kedepan tidak ada yang seperti Alfi lagi berikutnya di desa kami,” harap Mas Zuli tetangga rumah , Yang mengabarkan saat ditanya wartawan, kemarin.
Anak dari pasangan suami istri dari Dwi Novita (29) dan Suwarsono asal Desa Latukan, Kecamatan Karanggeneng, Kabupaten Lamongan itu sebelummya di diagnosa Dokter menderita gizi buruk Marasmus dan Malabsorbsi.
Menurut tim medis, RSUD dr Soetomo dianggap memiliki peralatan medis lebih lengkap dan canggih. Yany Khoirurakhmawati, salah seorang dokter yang ikut menangani Alfira selama dirawat di RSUD dr Soegiri Lamongan mengatakan, Alfira mengalami malabsorbsi, atau kondisi di mana makanan tidak dapat diserap oleh tubuh dengan baik. “Sehingga butuh penatalaksanaan dan evaluasi lebih lanjut di rumah sakit yang memiliki peralatan dan spesialisasi lebih,” ujar dia.
Penyebab Alfira mengalami malabsorbsi, karena lambung, usus, hingga hormon pencernaan yang kemungkinan tidak berfungsi dengan semestinya. Alfira sebelumnya juga sempat dijenguk oleh Bupati dan jajaran Forkopimda Lamongan. Dalam kesempatan itu, Bupati Lamongan Fadeli meminta kepada pihak RSUD dr Soegiri untuk mempriotitaskan dan menggratiskan semua biaya pengobatan Alfira.[aha]

Tags: