Bambang DH Ingatkan Gorong-gorong Belanda Bisa Jadi Penyebab Banjir

Bambang DH

DPRD Jatim, Bhirawa
Mantan Wali Kota Surabaya, Bambang DH mengingatkan memasuki musim hujan, banjir menjadi ancaman bagi warga Kota Surabaya. Namun, problem utama ada di gorong-gorong peninggalan Belanda.
Sewaktu dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, pernah dipusingkan dengan mampetnya gorong-gorong setinggi tubuh manusia itu. Keadaan gorong-gorong peninggalan Belanda dari mulai Jalan Darmo sampai Jalan Blauran itu harus dipikirkan.
“Gorong-gorong ini tingginya 1,5 meter. Sekalipun hujan deras selama 2 jam Surabaya tidak akanbanjir. Kalau tidak tersumbat,” ujar pria yang kini menjadi Anggota DPRD Jatim, saat menerima aspirasi masyarakat di jalan Embong Blimbing, Surabaya, Senin (19/11) kemarin.
Bambang DH mengaku Surabaya pernah mengalami banjir besar saat hujan deras. Rumah warga terendam air sehingga menghambat aktivitas warga. Esok harinya, dirinya bersama staf Pemkot Surabaya berkeliling untuk mencari penyebab banjir. Ternyata ditemukan gajih yang sudah mengkristal didalam saluran gorong-gorong Belanda itu.
“Gorong-gorong ternyata tersumbat gajih yang dibuang masyarakat, baik itu lemak dari soto, rawon yang sudah lama mengendap dan menjadi kristal besar.Ternyata gorong – gorong Belanda penyebabnya,” ungkapnya.
Ketua Bappilu DPP PDIP itu mengingatkan masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, terutama di saluran air. Mengingat Surabaya diserang oleh tiga sungai dari Porong dan Mojokerto. Yakni sungai dari Watudakon, Kali Tengah, dan Kali Mati. Kondisi tersebut belum diperparah lagi adanya serangan dari Sungai Brantas.
“Kita selalu koordinasi dengan Jasa Tirta Malang. Biasanya kontak, karena Malang Raya jadi sumber air ketika hujan. Kemudian banjir sampai Blitar jam sekian, sampai Mojokerto jam sekian, sampai Tulungaggung,” terangnya
Anggota Komisi A DPRD Jatim itu mengungkapkan bahwa banyak masyarakat dari luar Surabaya yang menganggap banyak keanehan. Mengingat saat hujan kondisi sungai di Surabaya masih kering. Pemkot Surabaya langsung menyedot air menggunakan pompa ketika air mulai naik ke permukaan. “Orang heran musim hujan kok sungai tidak ada airnya,” pungkasnya. [geh]

Tags: