Bambang Istiawan: Kerusakan Rumah Akibat Gempa di Malang Terus Bertambah

Warga Desa Jogomulyan, Kec Tirtoyudo, Kab Malang saat melakukan gotong royong dalam perbaikan rumah akibat bencana gempa bumi. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Terjadinya bencana gempa bumi yang berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR), pada beberapa hari lalu di Kabupaten Malang, hal ini terus bertambahnya kerusakan rumah warga yang terdampak gempa bumi. Sehingga Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang terus melakukan pendataan.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang, Bambang Istiawan, Kamis (15/4), kepada wartawan, bahwa hingga enam hari terakhir ini pasca gempa bumi di Kabupaten Malang, BPBD telah mendata kerusakan rumah warga yang tersebar di 29 kecamatan dari 33 kecamatan, yang sebelumnya terdapat 4.404 rumah rusak, kini bertambah menjadi 5.010 rumah rusak, baik itu ringan, sedang maupun berat.

Rinciannya, lanjut dia, berdasarkan update laporan pada tanggal 14 april 2021, pukul 17.00 WIB, ada sebanyak 1.202 unit rumah mengalami rusak berat, 1.478 rumah rusak dalam kategori sedang, dan 2.330 unit rumah mengalami rusak ringan. Dan selain kerusakan rumah akibat gempa bumi tersebut, gempa juga menyebabkan 192 unit bangunan sekolah mengalami kerusakan, 95 unit rumah ibadah rusak, 15 fasilitas kesehatan, dan 23 unit fasilitas umum lainnya juga mengalami kerusakan.

“Gempa juga membawa korban jiwa, empat orang meninggal dunia, satu orang warga di wilayah Kecamatan Tirtoyudo, dan tiga orang warga di wilayah Kecamatan ampelgading, sedangkan warga yang luka terdapat 100 orang. Dan pihaknya sudah memberikan santunan kepada keluarga korban,” kata dia.

Bambang masih mengatakan, dari sekian daerah di wilayah Kabupaten Malang yang terdampak gempa, warga yang kini dalam pengungsian terbanyak di wilayah Desa Jogomulyan, Desa Sumbertangkil, dan Desa Kepatihan, Kecamatan Tirtoyudo, yani totalnya mencapai 750 orang. Sehingga dengan banyaknya warga yang mengunsi, maka BPBD membuka dapur umum, guna untuk memberikan bantuan makan dan minum ditempat pengunsian.

“BPBD sudah menyediakan tenda bagi para pengungsi, yang mana tenda-tenda tersebut sebagai tempat sementara hingga rumah mereka dibangun. Karena pemerintah akan membantu untuk merevitalisasi rumah warga yang rusak akibat gempa bumi,” ujarnya.

Dari berita sebelumnya, jika Pemkab Malang mempercepat pembangunan rumah sementara bagi warga Kabupaten Malang yang terdampak gempa bumi melalui alokasi anggaran Biaya Tak Terduga (BTT), yang per rumah akan mendapatkan biaya pembangunan sebesar Rp 10 juta-Rp 14 juta. Sedangkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) juga akan membantu warga Kabupaten Malang yang rumahnya terdampak gempa bumi.

Sedangkan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) juga memberikan bantuan sarana prasarana selama masa tanggap darurat, terutama pada ketersediaan prasarana dan sarana air bersih dan sanitasi untuk keperluan sehari-hari bagi para korban dan pengungsi. “Kami sangat concern dengan air bersih terutama di tempat-tempat pengungsian. Dan kita juga manfaatkan Instalasi Pengolahan Air Minum (IPAM) terdekat maupun IPAM mobile untuk mensuplai air bersih, khususnya ke posko pengungsian,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. [cyn]

Tags: