Bandara Adi Sutjipto dan Sumarmo Baru Dibuka Esok dan Lusa

bandara adi sumarnoJakarta, Bhirawa
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) hingga Minggu (16/2) kemarin masih menutup dua bandara di Jawa Tengah karena hujan abu akibat meletusnya Gunung Kelud.
Direktur Angkutan Udara Direktorat Jenderal Udara Kemenhub Djoko Murjatmojo mengatakan, kedua bandara yang belum bisa beroperasi tersebut adalah Bandara Adi Sutjipto Jogjakarta dan Bandara Adi Sumarmo Solo.
Djoko menambahkan untuk Bandara Adi Sutjipto akan tutup sampai 18 Februari nanti. Sedangkan
Bandara Adi Sumarmo Solo Jawa Tengah akan mengalami penutupan hingga 17 Februari nanti.
“Ada yang masih tutup Jogja sampai tanggal 18 jam 6, Solo masih tutup sampai tanggal 17 jam 6,” kata Djoko, Minggu (16/2).
Untuk bandara lainnya yang sempat tutup seperti Bandara Husein Sastranegara Bandung, Bandara Juanda Surabaya, Bandara Abdul Rachman Saleh Malang dan Achmad Yani Semarang saat ini sudah bisa dioperasikan kembali. “Sebagian sudah. Jadi Surabaya sudah open, Bandung sudah terbuka, Malang, Semarang sudah bisa terbang,” ungkapnya.
Djoko mengungkapkan, bandara tersebut sudah bisa beroperasi dengan normal karena sudah dibersihkan, selain itu juga ruang udara menuju atau meninggalkan bandara tersebut sudah berada dalam kondisi aman sehingga bisa dilalui pesawat.
Aktivitas penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya, berangsur normal setelah dibuka kembali pada Sabtu (15/2) petang. Jika saat awal dibuka banyak maskapai yang belum beroperasi, tidak demikian dengan Minggu kemarin
Berdasarkan pantauan, suasana di Terminal Keberangkatan Domestik, baik Terminal 1 maupun 2 dipadati calon penumpang mulai pukul 06.00 tadi. Ratusan calon penumpang pesawat yang gagal berangkat imbas ditutupnya bandara pada Jumat lalu, kini menumpuk di ruang tunggu. Mereka tampak tidur-tiduran di lantai, sedangkan puluhan lainnya antre di depan loket maskapai untuk melakukan penukaran tiket.
Penutupan sementara bandara beberapa hari lalu, memungkinkan ditundanya penerbangan tiap-tiap maskapai. Meski begitu, Humas Angkasa Pura I Bandara Juanda, Andreas Yustiyan, meminta calon penumpang tidak khawatir, karena mereka pasti diterbangkan ke lokasi tujuan masing-masing.
Penutupan Bandara Juanda pada Jumat lalu imbas dari abu vulkanik letusan Gunung Kelud pada malam harinya. Pengelola bandara tidak mau mengambil risiko korban jiwa, karena selain mengganggu jarak pandang, keberadaan abu vulkanik juga bisa mengganggu sistem kerja mesin pesawat. Tidak hanya Juanda yang ditutup akibat bencana alam tersebut, tapi juga enam bandara lain di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat.
Jaringan Operator Tetap Normal
Pasca letusan Gunung Kelud jaringan dan layanan beberapa operator selular masih tetap normal. Untuk mengantisipasi BTS yang terhambat aliran listrik PLN, operator juga menyediakan genset portable dan mobile.
Jaringan Telkomsel yang berada di kawasan Jatim terutama di lokasi bencana Gunung Kelud tidak terdapat gangguan berarti di jaringan, sehinga pelanggan tetap dapat melakukan komunikasi voice, SMS dan data seperti biasa.
“BTS (Base Transceiver Stations) Telkomsel yang berada dalam radius lokasi erupsi, tidak terkena dampak langsung letusan gunung. Untuk mengantisipasi BTS-BTS yang terganggu karena terhambatnya aliran listriknya PLN,  Telkomsel mengerahkan 15 unit genset portable dan mobile,” ungkap Executive Vice President Telkomsel Jawa Bali-Yetty Kusumawati kemarin.
Sedangkan untuk pelayanan Yetty menambahkan, semua sentra pelayanan masih beroperasi secara normal, termasuk Grapari Kediri yang berada di sekitar lokasi Gunung Kelud. Karena layanan regional Jawa Timur didukung 48 GraPARI dan  layanan regional Jawa Tengah dan Jogjakarta didukung 38 GraPARI.
Agar mempercepat penanggulangan bencana, Telkomsel menyiagakan unit siaga bencana TERRA (Telkomsel Emergency Response & Recovery Activity) di lokasi-lokasi pengungsi di Kediri dan Blitar.
Dan sebagai bentuk kepedulian dan simpati bagi korban bencana, Telkomsel memberikan bantuan berupa sembako, masker, pampers untuk orang tua, dan MCK portable yang ditempatkan di pengungsian Pare Kediri.
“Selain pemberian sembako dan lainnya, keperluan untuk cuci, mandi dan kakus (MCK) juga sangat dibutuhkan di lokasi pengungsian dan Telkomsel menempatkan MCK portable sebanyak 4 unit di pengungsian,” pungkasnya.
Sedangkan PT XL Axiata Tbk (XL) juga memastikan jaringan di sekitar lokasi bencana letusan Gunung Kelud relatif aman dan tidak mengalami gangguan yang berarti sehingga layanan bagi pelanggan dan masyarakat tetap bisa berjalan secara normal.
“Kami turut prihatin atas bencana alam yang menimpa warga sekitar Gunung Kelud, dan akan berusaha untuk membantu aktivitas penanganan bencana semaksimal yang kami mampu dari sisi telekomunikasi. Team kami juga sudah ada di lapangan untuk terus memantau kondisi yang ada, baik menyangkut bantuan untuk korban maupun memastikan kondisi jaringan agar tetap bisa melayani masyarakat,” ucap VP East Region XL  Titus Dondi.
Titus menerangkan, setidaknya ada 37 BTS di radius hingga 30 km dan sebanyak 2 BTS di antaranya bahkan berada di radius kurang dari 9 km dari  puncak Gunung Kelud. Sebagai antisipasinya XL akan memastikan ketersediaan genset, 2 unit Mobile BTS dan tim yang bersiaga untuk segera mengatasi segala kemungkinan yang terjadi .
Dan  guna membantu aktivitas aparat terkait dan relawan menanggulangi bencana, XL menyiapkan bantuan telekomunikasi, termasuk TUG (Telepon Umum Gratis), pulsa, kartu SIM, dan akses internet di lokasi pengungsian.
“Selain itu, segera dikirimkan bantuan berupa antara lain bahan-bahan pokok, obat-obatan, genset, dan peralatan tinggal di pengungsian,” katanya.  [ira.geh.riq]