Bandara Blimbingsari Belum Beroperasi Akibat Abu Raung

Semenjak ditutup Jumat (10/7) lalu, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi hingga Minggu (12/7) masih belum beroperasi.

Semenjak ditutup Jumat (10/7) lalu, Bandara Blimbingsari di Banyuwangi hingga Minggu (12/7) masih belum beroperasi.

Banyuwangi, Bhirawa
Bandara Blimbingsari di Kabupaten Banyuwangi  masih belum beroperasi sejak Jumat (10/7) hingga Minggu (12/7) akibat abu vulkanik Gunung Raung (3.332 mdpl).
“Berdasarkan Notice to Airmen (Notam) yang kami terima, Bandara Blimbingsari ditutup sejak pukul 07.00-13.00 dan sekarang sudah diperpanjang penutupannya menjadi pukul 13.00-16.00,” kata Kepala Bandara Blimbingsari Sigit Widodo di Banyuwangi, Minggu (12/7).
Menurutnya, petugas terus melakukan observasi di lapangan untuk mengetahui sebaran abu vulkanik gunung yang berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember itu di bandara setempat.
“Aktivitas Gunung Raung kembali meningkat, sehingga selama tiga hari terakhir bandara yang berada di Kecamatan  Rogojampi ini tidak beroperasi dan seluruh penerbangan di dua maskapai yakni Garuda Indonesia dan Wings Air dibatalkan (cancel),” tuturnya.
Sigit mengaku tidak tahu sampai kapan penutupan Bandara Blimbingsari, namun pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terkait dengan sebaran abu vulkanik yang bisa mengganggu penerbangan di bandara setempat.
“Selain penerbangan komersial,  tiga sekolah pilot di Bandara Blimbingsari juga menghentikan aktivitasnya karena debu vulkanik masih mengguyur kawasan bandara,” paparnya.
Selain Bandara Blimbingsari, Bandara Ngurah Rai di Bali juga sempat menghentikan aktivitas penerbangan terkait letusan Gunung Raung. Namun  Bandara  Ngurah Rai Bali sudah dibuka, Minggu kemarin mulai pukul 16.00 WITA.
“Bandara Ngurah Rai pukul 16.00 WITA sudah bisa beroperasi kembali,” kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Trikora Harjo, Minggu (12/7).
Keputusan tersebut diambil melalui rapat yang digelar bersama Otoritas Bandara, Air Navigasi, dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dia menjelaskan bahwa dari hasil pengamatan BMKG, abu vulkanik Gunung Raung  telah menjauh dari Bandara Ngurah Rai menuju arah selatan.
“Dilaporkan dari BMKG, abu yang menuju tenggara itu menjauh dari bandara ke arah antara tenggara dan selatan dan mulai memudar di situ,” imbuhnya.
Dengan dibukanya operasional Bandara Ngurah Rai itu seluruh calon penumpang yang tertahan di bandara akhirnya bisa berangkat secara bertahap. Informasi dibukanya kembali salah satu bandara tersibuk di Tanah Air itu disambut gembira ribuan calon penumpang.
Ribuan penumpang kemudian menjejali Terminal Domestik dan Internasional guna melakukan pelaporan di maskapai masing-masing.

Beralih ke Kereta
Sementara itu, penutupan Bandara Blimbingsari berdampak pada meningkatnya penumpang kereta kelas bisnis dan eksekutif KA Mutiara Timur dari Banyuwangi menuju Surabaya.
“Memang benar terjadi peningkatan jumlah penumpang KA Mutiara Timur Siang jurusan Banyuwangi-Surabaya karena banyak penumpang pesawat yang mengalihkan perjalanan menuju Surabaya dengan menggunakan kereta, sehingga tiket kereta kelas bisnis dan eksekutif terjual habis,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IX Jember Eko Sri Mulyanto kemarin.
“Ada penutupan Bandara Ngurah Rai yang berlaku sejak pukul 10.30 WITA sampai dengan 16.00 WITA dan berakibat ada beberapa penerbangan dari Jakarta yang harus dialihkan ke Juanda,” katanya.
Selain itu penumpang pesawat Garuda Indonesia dan Wings Air beralih menggunakan jasa kereta api menuju ke Surabaya pasca penutupan Bandara Blimbingsari. “Pesawat saya batal pada Jumat (10/7) karena Bandara Blimbingsari ditutup, sehingga saya beralih naik kereta api ke Surabaya hari ini (Minggu, red),” kata Sudono, penumpang pesawat Wings Air.
Tidak hanya Sudono yang menggunakan kereta api untuk menuju Surabaya, namun sebagian besar penumpang pesawat di dua maskapai tersebut memilih naik kereta karena bebas dari kemacetan.
“Banyak penumpang lain yang meminta pengembalian uang tiket (refund) akibat pembatalan penerbangan di Bandara Blimbingsari dan mengalihkan perjalanan darat dengan menggunakan kereta,” tuturnya.
Bandara Blimbingsari Banyuwangi ditutup sejak Jumat (10/7) karena hujan abu vulkanik Gunung Raung mengguyur kawasan bandara dan penutupan tersebut dilakukan demi keselamatan penumpang, namun masih belum ada kepastian kapan bandara yang berada di Kecamatan Rogojampi itu akan dibuka kembali. [nan]

Tags: