Bandara Jatim Diharap Dongkrak Jumlah Wisatawan

BANDARA_JUANDA_SURABAYA_TRI_SETYO_WIJANARKO_Picture-887Pemprov Jatim, Bhirawa
Banyaknya akses penerbangan saat ini di Jawa Timur, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim menyakini jumlah kunjungan wisatawan akan lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang.
Lamanya perjalanan darat antara satu lokasi wisata ke lokasi wisata lain di Jawa Timur  banyak dikeluhkan wisatawan , terutama asing yang berkunjung. Untuk itulah, berdirinya bandara-bandara perintis akan membuka peluang bagi wisatawan untuk bisa melakukan perjalanan wisata lebih cepat lagi.
Kepala Disbudpar Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, berdirinya bandara-bandara di kabupaten/kota ini merupakan perjuangan Pemprov Jatim dengan Menteri Perhubungan bersama instansi lainnya seperti TNI.
“Jika banyak bandara perintis di Jawa Timur, maka baik warga Jatim maupun wisatawan akan lebih mudah untuk bepergian kemana-mana,” katanya, di Surabaya, (29/9).
Jarianto memaparkan, jumlah wisatawan nusantara di Jawa Timur pada 2013 lalu mencapai 36 juta lebih. Jumlah itu meningkat 8,9 persen dibandingkan 2012 lalu, yaitu 33,2 juta orang. Peningkatan juga terjadi pada kunjungan wisatawan mancanegara yang mencapai 11,84 persen dari 197.776 pada 2012. Bahkan, untuk target kenaikan wisatawan pada tahun 2014 bisa mencapai 10 persen.
Untuk kunjungan wisatawan nusantara ke Jawa Timur memberikan sumbangan tertinggi untuk pariwisata di Indonesia. Apa lagi, lanjut jarianto, jika nanti terdapat penerbangan langsung dari luar negeri ke Jawa Timur, maka diyakini jumlah wisatawan mancanegara pun juga aakan semakin meningkat.
Saat ini Jawa Timur memiliki tujuh bandara udara baik besar maupun bandara perintis. Ketujuh bandara udara itu masing-masing, Juanda di Surabaya, Abdurrahman Saleh  di Malang, Iswahyudi di Madiun, Notohadinegoro di Jember, Blimbingsari di Banyuwangi, lapangan terbang perintis Trunojoyo di Sumenep dan Tanjung Ori di Pulau Bawean Gresik. [rac]

Tags: